Sengaja Menulis tenang dan damai bagi seorang emak-emak  seperti saya tentulah tak mudah.
Saat mau mulai menulis, eh ternyata waktu kepagian! Sepertinya waktu yang kurang tepat untuk menulis.Â
Yang ada juga saat nya memandikan buah hati bukan menulis. Setelah memandikan buah hati dan mengusap kayuputiharoma untuk menghangatkan badannya mungkin saya bisa menulis.Â
Saat tiba-tiba datang ide dan ingin segera dituangkan eh, Â sayangnya sedang berlangsung acara menggoreng tempe yang rawan akan kegosongan. Tak mungkin ditinggalkan untuk menulis sebentar.
Dan ketika semua pekerjaan selesai dan sudah duduk manis eh hujan turun padahal jemuran baru saja di gelar. Acara menulis di siangpun gagal total.
Siang hari memang bukan waktu yang bersahabat untuk bermain kata-kata. Terlalu banyak aral melintang. Â
Meski gregetan ingin segera menuangkan ide dan pikiran, namun pekerjaan rumah dan anak-anaklah yang harus diprioritaskan.
Barang-barang yang seakan berteriak minta dibersihkan karena sudah tebal oleh berdebu, Â bahan makanan yang harus segera dieksekusi sebelum si cikal pulang sekolah. Â Dan masih banyak lagi tugas negara lain yang mengantri.
Sayangnya itu terjadi di saat jarum jam sudah mendekati angka 12. Â Setelah tidur sesaat sambil mengeloni si kecil. Ngantuk sih sudah hilang, tapi ada kelelahan yang terasa setelah berkutat dengan pekerjaan seharian. Baiklah mari bersiap-siap menulis.