Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Emak-emak Sehat Penikmat Indomilk

2 Maret 2017   03:30 Diperbarui: 2 Maret 2017   14:00 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa banyak bicara dia langsung bekerja. Sekali gagal, dua kali masih gagal namun setelah berkali-kali dia gagal juga mencoba mengembalikan rantai pada jalurnya,akhirnya diapun berkata.

" Maaf bu, saya buru-buru nih, itu didepan ada bengkel, coba ibu bawa aja ke sana, "

Meski tak bisa namun dia tak mau mengaku sepertinya. Baiklah dek, ini memang derita saya. Sebelum pergi saya ucapkan terima kasih.

Saya melirik jam yang tertera di handphone. Sudah nyaris pukul 8. Sepertinya sudah terlambat untuk membetulkan dulu sepeda dan meneruskan perjalanan dengan menggoesnya.

Akhirnya saya mencari tempat untuk memarkirkan si merah. Sepertinya mesjid terdekat cocok untuk jadi tempat peristirahatan si merah sementara. Mesjid saya pilih dengan alasan tak akan ada yang berani mencuri di depan mesjid karena pasti dosanya berlipat -lipat. Ah, tapi sebenarnya siapa juga yang mau menggondol sepeda tua ini? 

Setelah si merah parkir dengan aman sayapun melanjutkan perjalanan menggunakan bis kota alias Damri. Nyaris saja saya ketinggalan bis ini, meski harus menjadi atlet marathon dadakan, syukurlah saya berhasil mengejarnya. 

Semenjak pak Emil berkuasa di kota Bandung, bis yang satu ini menjadi nyaman untuk dinaiki. Sudah tak ada lagi bis butut, dengan yang gasnya keluar seperti kentut .

Sayapun duduk dengan manis tanpa perlu memilih tempat duduk karena tak penuh alias irit penumpang di hari libur ini.

Bispun melaju. Setelah nafas terasa lebih teratur sayapun membuka tas dan mengambil susu kotak indomilk yang sudah saya bekal dari rumah.

Jika biasanya saya hanya meminum susu indomilk UHT mini persis dengan yang diminum si kecil (rasa strawbery atau coklat) dengan alasan irit biar sekali belanja. Maka kemarin saya mencoba membeli varian new indomilk UHT 250 ml keluaran 2017 di mini market terdekat. 

Ternyata enak juga varian yang satu ini. Entah haus atau doyan, saya minum sampai berteguk-teguk dan cukup banyak yang masuk perut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun