"IBUUU..! " panggil mereka kembali. Ibu yang sedang berada di dapur segera mendekati mereka.
Kali ini proses pencarian posisi yang pas dari antene sedikit susah.
"Dah? "tanya Ibu
"Beluuuum!"jawab ke lima bocah itu serentak.
"Dah? "
"Beluuum"
Entah berapa kali proses tanya jawab itu terjadi. Yang pasti saat gambar sudah bagus acara makan-makanpun sudah selesai.
Kelima anak yang terdiri dari Ujang anak pertama,Atep anak kedua, Tini anak ketiga, Wari anak ke empat dan Ila anak ke lima meskipun nampak kecewa namun memilih tertawa.
Piring-piring bekas makan mereka tumpukkan. Kemudian satu persatu-satu dari mereka minum.setelah itu mereka keluar rumah.
Masih ada beberapa lembar mie instan di mangkok biru. Ibu dari kelima anak itu mencomotnya lalu dicampur dengan nasi yang tersisa. Ia pun melahapnya. Memang lauk nasi hari ini hanya sebungkus mie instan yang dibagi lima, tapi berkat acara makan-makan di tv kelima anaknya makan dengan lahap. Itu adalah trik yang diterapkannya tiap hari untuk menggugah selara makan mereka.
Ibu bernama Tarmi itu menghela nafas panjang. Sebenarnya dia merasa kasihan pada mereka. Boro-boro memikirkan gizi, sudah bisa makan saja syukur.
Dari balik kaca jendela dia melihat kelima anaknya tengah membereskan barang hasil pulungannya. Tanpa terasa tetesan air mata mengalir deras menyaksikan kegembiraan anak-anaknya di luar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H