Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Kuliner] Pengakuan Seorang Tukang Bajigur

7 Juni 2016   14:34 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:50 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek penggemar bajigur dok. Pri

"Ya Nenek bilang sama tukang bajigur kalo Nenek minta ngutang dulu, toh Nenekkan dah jadi langganan setianya. Eh, sambil marah-marah dia bilang ga bisa! semenjak itu Nenek ogah beli bajigurnya lagi! "dengan sedikit berapi-api nenek menyelesaikan cerita. 

Aku tersenyum dikulum. Layaknya orang yang sepuh dia memang sudah pikun. Selain pikun dia gampang tersinggung. Kalau salah ngomong dikit maka dia manyun . Betul juga kata orang kalau sudah tua,  maka kelakuan jadi mirip balita. 

Tak lama terdengar suara tukang bajigur menawarkan daganganya. Aku mencoba menawarkan diri untuk membelikan. 

"Aku beliin ya nek? "

"Enggak enggak!  Ih ogah banget emang nenek cewe apaan dah ditolak masih juga ngejar-ngejar! "mirip dialog abg di sineutron yang biasa ditontonnya Nenekku menolak.

"Yakin? Tuh si mangnya sengaja diem di depan rumah kita nunggu Nenek beli, " godaku

"ENGGAKK!ENGGAK MAUU!! "teriaknya sambil berlalu menuju kamar sambil menggendong kucing hitamnya. Akupun tambah tertawa geli melihat tingkah polahnya. 

Memang esok dan esoknya lagi nenek ku tak pernah membeli bajigur. Meski tukang bajigur seperti sengaja meneriakkan dagangannya sedikit lebih lama di depan rumah nyaris setiap malam. 

Hingga disuatu malam pada jam yang sama terdengar ketukan di pintu. Aku yang sedari tadi asyik mengusap lembut bulu kucing hitam Nenek beranjak menuju pintu. 

"Eh,  Mang bajigur ya? " tanyaku pada sosok di depan pintu yang kuhapal betul tukang bajigur langganan Nenek. 

"Iya neng... ," jawab tukang bajigur dengan mata seperti mencari-cari seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun