Mohon tunggu...
Nurfadhilah Auliana Muhtadin
Nurfadhilah Auliana Muhtadin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Hi this is me, I like the sky so much like i like ur smile(:.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Kurikulum K13-Merdeka: Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

20 Desember 2023   22:55 Diperbarui: 20 Desember 2023   23:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah kebijakan pendidikan yang diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Tujuan utama kebijakan ini adalah memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih, mengakses, dan mengelola proses pembelajaran mereka sendiri. 

Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang esensial dan sesuai dengan minat atau bakat siswa, serta fokus pada pengembangan soft skill dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. 

Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah, seperti Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

Manfaat dari Kurikulum Merdeka adalah menciptakan ruang pembelajaran yang positif, mengubah sistem pendidikan menjadi lebih baik, menghasilkan guru yang lebih kompeten, dan memperbaiki kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia.

    Antara Kurikulum Merdeka dan kurikulum K13 di Indonesia sebelumnya berbeda dalam beberapa aspek, antara lain fokus, struktur, dan pendekatannya. Berikut perbedaan utamanya:

1. Fokus dan Pendekatan

* Kurikulum Merdeka : Berfokus pada pengembangan karakter dan nilai moral peserta didik, dengan penekanan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan pengembangan keterampilan.

* K13 : Difokuskan pada peningkatan kemampuan akademik peserta didik secara keseluruhan melalui pendekatan berbasis

 

2. kompetensi dan Penilaian

Kurikulum Merdeka : Lebih fleksibel, dengan fokus pada penilaian non-akademik dan pendekatan belajar mengajar yang kurang terstruktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun