Mohon tunggu...
Bahrul Ulum A. Malik
Bahrul Ulum A. Malik Mohon Tunggu... Guru - Suka Kopi dan Sastra

"Membaca adalah salahsatu cara Tuhan mencerdaskan manusia, menulis mengabadikannya, Re."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengeja Angin

15 Juni 2020   00:33 Diperbarui: 15 Juni 2020   00:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jika semua arah adalah kiblat

barangkali kita tak `kan linglung mengeja

arah kita menghadap Sang Hyang

di mana kita meletakkan segala yang melekat

pada setiap dimensi adalah waktu

isyarat sebagai doa harapan

yang tentu tak bisa kita tebak

hanya lewat mimpi dan khayalan

titiklah pada satu arah

di mana kita berasal dan kembali

dengan wirid adam pun yunus

mengakui dan pasrah pada kenyataan

langitkendal, Juni 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun