jika semua arah adalah kiblat
barangkali kita tak `kan linglung mengeja
arah kita menghadap Sang Hyang
di mana kita meletakkan segala yang melekat
pada setiap dimensi adalah waktu
isyarat sebagai doa harapan
yang tentu tak bisa kita tebak
hanya lewat mimpi dan khayalan
titiklah pada satu arah
di mana kita berasal dan kembali
dengan wirid adam pun yunus
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!