Mohon tunggu...
Asna Asna
Asna Asna Mohon Tunggu... -

biasa sajaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelang Limbat

1 Februari 2010   22:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sambil menunggu adik yang sedang antri di loket pembayaran airport tax di Sepinggan, aku berdiri di tempat sepi, tepat di samping seorang pria.

sepatunya pantofel hitam mengkilap. celana bahan berwarna hitam. dikenakannya jas hitam. kumis lebat hitam. jenggot juga hitam. alis mata seperti ulat bulu hitam. rambut gimbal hitam. aksessoris di tangannya, hitam juga. waw???

masih menunggu adik, aku celingukan sana-sini. memperhatikan orang yang lalu lalang. mengamati aktifitas bandara. tiba-tiba, seorang pria berjalan ke arahku. langkahnya tegas. segera kubuang wajahku, menghindar agar mataku tak menatap wajahnya. kukira pria tadi akan menghampiriku. nyatanya, ia menyapa pria di sebelahku, menjabat tangannya sebentar lalu pergi.

ow, mungkin seorang kenalan.

tak lama, dua ibu tak jauh dari pria serba hitam mengeluarkan hape-hape yang dilengkapi kamera. mereka tertawa cekikan. jepret! jepret! kamera hape mereka berbunyi. sesekali lampu blitz terlihat. sudah puas mereka berhenti, kembali masuk antrian.

hmmm, artis ya?

oh, ternyata adikku sudah selesai. jadi kami bisa masuk ke ruang tunggu bandara. kutinggalkan pria serba hitam yang belum beranjak dari tempat berdirinya.

ruang tunggu bandara rame sekali siang itu. untung dapat tempat duduk. selang berapa lama, pria serba hitam itu masuk ruang tunggu. kupikir ia bersama temannya. saat ia masuk, beberapa calon penumpang pesawat heboh. ada yang berbisik-bisik. ada yang foto-foto. ada yang cuma ngeliatin. aku termasuk yang berbisik-bisik karna seketika aku teringat satu berita di koran hari itu. berita yang belum pernah kubaca sebelunya mengenai sosok yang dibahas.

"Itu kan Limbat, dik!"

"Hah, siapa itu?"

"Itu tuh, Limbat The Master!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun