Mohon tunggu...
Asna Asna
Asna Asna Mohon Tunggu... -

biasa sajaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pita Moebius untuk Daur Ulang

20 Januari 2010   09:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_57581" align="aligncenter" width="250" caption="ilustrasi-wikipedia"][/caption]

Kalau mau dimodifikasi juga bisa, kok! Kalau tadi di contoh cuma kita puntir sekali, silakan ditambahkan banyak puntirannya. Sekali, dua kali, sesukanya deh.

Nah, sekarang dicek pita yang udah jadi tadi, hitung banyak sisinya. Caranya, telusuri pita. Tentukan titik awalnya. Siapapun yang melintasi permukaannya, buntut-buntutnya bakal kembali ke titik semula, berapapun itu banyak puntirannya. He he! Maka, terbukti kan kalau pita Moebius kita ini cuma punya satu sisi. :)

Ketunggalan

Konon menurut kabar, rupa pita Moebius sudah ada sejak jaman kuno. Sebuah manuskrip pada diagram Alkemi milik bangsa Aleksandria, disebutkan memuat ilustrasi pita Moebius. Ilustrasi ini, yang terdapat pada halaman berjudul 'The Chrysopoeia of Cleopatra', menampilkan seekor Ouboros, yang katanya memiliki makna 'One, All'. Sebuah ekspresi ketakdualitasan (non-duality). Dengan kata lain, pita Moebius adalah simbol yang ditafsirkan sebagai Ketunggalan.

Pita Terpopuler

Sekarang ini, ada satu bentuk dari pita Moebius yang paling populer jika dibandingkan kawan-kawannya. Apakah itu? Ya, simbol universal daur ulang (recycled). Udah pada sering liat kan. Ternyata, simbol daur ulang yang terkenal itu adalah suatu bentuk dari pita Moebius. Dan untuk masalah daur-ulangnya nggak bakal kubahas di sini. Mending tanya langsung ama ahlinya lingkungan kita, mas Ferdi! :)

[caption id="attachment_57583" align="aligncenter" width="200" caption="ilustrasi-wikipedia"][/caption]

Oke, selesai sudah bersih-bersih saya hari ini. Moga-moga besok ketemu hal yang menarik lagi! Selamat ber-matematika-ria! :)

Sumber:

[1] Wikipedia

[2] Emmer, Michele, 2000, Mathematics and Culture I, Milan: Springer-Verlag.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun