Bola matamu yang abu membaca kekosongan
jatuh dalam jurang tak berujung
dalam kesunyian yang begitu kejam
merajam-rajam membuat mata kau menangis
menghapus semua yang terjejak,
dan terbang sejauh mata memandang
Bola matamu yang abu di antara waktu pertengahan hari
telah menikam mataku dengan sebatang konte
mengikat rasaku di pohon palm
di mana bunga-bunga kehidupan bermekaran
Di saat perasaan cinta dan dicintai
Aku ingin menjadi lukisan yang hidup,berdiri nyata di hadapanmu
Dan aku adalah mata air dari langit
Datang dari musim-musim berganti
Minum aku hingga tandas
minumlah dari bibirku...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI