"Aman gan" jawabnya yakin.
Setelah Kanaya pergi kami kembali melanjutkan obrolan. Si kecil Kevin merasa lapar dan melahap nasi kotak sisa makan tadi siang. Nasi kotak satunya kuberikan pada Anggi. Tenaganya pasti habis untuk menahan rasa sakit ketika kakinya terkilir.
Pukul 20.15 mobil sedan yang kami tunggu akhirnya tiba. Kevin sudah tertidur lelap sehingga perlu digendong oleh ayahnya untuk masuk kedalam mobil. Setelah mengucapkan terimakasih atas pelayanan dan pengalaman yang tak terlupakan mereka pun segera berangkat.
Sekarang tinggal tersisa aku dan pak Her di minibus. Sebelumnya Anggi sudah berangkat kepondok pada pukul 19.10, kemudian disusul  Fred pada pukul 19.40. Aku lega karena mereka tiba di pondok tidak terlalu malam. Kurasa semakin malam dapat semakin berbahaya berada di hutan seperti ini.
Pak Her tiba-tiba menepuk pundakku. Membuatku terbangun dari lamunan.
"Sekali lagi kau sudah membuat keputusan yang tepat nak, negeri ini butuh lebih banyak generasi penuh solusi sepertimu" ucapnya.
Aku tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H