2. Kemudahan penggunaan: Biometric authentication sangat mudah digunakan karena tidak memerlukan pengguna untuk mengingat atau memasukkan password atau PIN. Sebagai gantinya, pengguna hanya perlu melakukan identifikasi dengan menggunakan data biometrik mereka, seperti sidik jari atau suara.
3. Kecepatan proses autentikasi: Biometric authentication dapat meningkatkan kecepatan proses autentikasi karena proses identifikasi dapat dilakukan dalam hitungan detik, tanpa memerlukan waktu tambahan untuk memasukkan password atau PIN.
4. Efisiensi biaya: Biometric authentication dapat membantu mengurangi biaya keamanan karena tidak memerlukan biaya untuk mengganti atau memperbarui password atau PIN.
5. Data biometrik unik: Setiap individu memiliki data biometrik yang unik, seperti sidik jari, suara, atau wajah, sehingga proses autentikasi dapat dipastikan hanya dilakukan oleh individu yang tepat.
Kelemahan biometric authentication
Meskipun biometric authentication memiliki banyak keuntungan, namun teknologi ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Kesalahan dalam identifikasi: Biometric authentication dapat mengalami kesalahan dalam identifikasi, terutama pada saat penggunaan pertama kali atau saat ada perubahan pada data biometrik pengguna. Hal ini dapat menyebabkan autentikasi gagal, atau bahkan identifikasi yang salah.
2. Biaya implementasi yang mahal: Implementasi biometric authentication memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama jika digunakan pada skala besar, seperti perusahaan atau institusi yang besar.
3. Masalah privasi data: Penggunaan biometric authentication juga memunculkan masalah privasi data, karena data biometrik yang diambil dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang secara unik. Oleh karena itu, harus ada perlindungan yang cukup untuk menjaga data biometrik dari penyalahgunaan.
4. Pengumpulan data biometrik yang sulit: Pengumpulan data biometrik dapat sulit dilakukan pada beberapa individu, seperti mereka yang memiliki cacat fisik atau cacat sensorik, atau orang yang terinfeksi penyakit kulit yang dapat memengaruhi data biometrik.
5. Tidak dapat diubah: Data biometrik tidak dapat diubah, sehingga jika terjadi perubahan pada data biometrik seseorang, seperti perubahan wajah atau sidik jari karena cedera atau penyakit, maka sistem autentikasi biometrik tidak dapat lagi mengenali pengguna dengan akurasi yang sama.