Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat untuk belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan terkecil yang ada pada suatu system kemasayarakatan. Bahkan rumah atau lingkungan keluarga juga menjadi tempat yang sangat penting bagi
Pendidikan sangatlah penting bagi setiap orang terutama peserta didik agar mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang nantinya juga akan berguna bagi peserta didik itu sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. juga Dalam arti luas, pendidikan bukan saja mencakup proses pembelajaran tetapi juga mendidik, membimbing, mengajar dan melatih siswa. Disamping itu juga pendidikan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan bagi siswa yang berlangsung sepanjang hayat.
Selain di sekolah tempat utama anak mendapat pendidikan adalah dari keluarga. Sutja (2011:16) dalam buku Memahami Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Anak Keluarga menyatakan bahwa “Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi oleh anak. Bagi anak, keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang dimasukinya. Dalam keluarga anak melewati masa peka sehingga pendidikan yang diterimanya sangat penting atau utama bagi pendidikan pada masa-masa selanjutnya”. Dari pendapat tersebut terlihat sangat jelas bahwa anak mendapat pendidikan pertama dari keluarga.
penentuan kualitas kehidupan setiap anggotanya, baik sebagai anak atau orang tua. Orang tua mempunyai peranan mendidik anaknya untuk menciptakan anak yang berguna baik melalui pendidikan formal maupun yang informal. Sebagai makhluk sosial, keluarga merupakan suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia, yaitu yang ditandai adanya kerjasama diantara setiap anggota keluarga. Juga Bagi anggota keluarga, keluarga merupakan tempat memulai belajar dari setiap pengalaman yang dilaluinya. Dalam keluarga seorang anak mulai belajar menjadi kakak atau adik dan orang tua mulai belajar menjadi perannya masing masing yang diantaranya suami yang belajar menjadi ayah dan seorang istri yang mulai belajar dan menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Selain itu keluargajuga merupakan fondasi primer bagi perkembangan anak, karena sebagian besar waktu dalam kehidupannya dihabiskan dirumah bersama keluarga.
Dalam lingkungan keluarga sendiri, orang tua dan anggota keluarga lainnya diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif didalam rumah, diantaranya adalah kebersamaan, saling pengertian dan kasih sayang dalam pribadi setiap anggotanya agar tercipta suatu keluarga yang mempunyai hubungan yang harmonis. Menurut Subhan (2004:40) “Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang dilaksanakan dengan selaras, serasi dan seimbang. Yaitu hubungan yang diwujudkan melalui jalinan pola sikap dan prilaku antara suami-isteri yang saling mencintai, saling peduli, saling menghormati, saling menghargai, saling membantu, dan saling mengisi.”
Keharmonisan dalam hubungan keluarga sangat dibutuhkan dan berepengaruh positif pada perkembangan karakter, sikap dan perilaku anak juga, Mendukung dan menciptakan keharmonisan hubungan antar kedua orang tua, keharmonisan antar orang tua dan anak maupun keharmonisan antar anak dan anak. Selain itu juga harus mampu membangun rasa kasih sayang antar anggota keluarga itu sendiri, saling pengertian, saling memperhatikan, saling membantu, saling menghargai atau saling menghormati antar anggota keluarga dan mempunyai komunikasi yang baik antar anggota keluarga serta kualitas dan kuantitas konflik yang minim di dalam rumah.
Kebersamaan dan keharmonisan dalam keluarga, secara langsung mengajarkan anak kasih sayang dan bagaimana memahami perasaan orang lain. Dengan adanya situasi dan kondisi keluarga harmonis tercipta kehidupan yang saling menghargai dan diwarnai rasa kasih sayang dapat memungkinkan siswa untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang.
Dengan dukungan kondisi keluarga yang harmonis juga dapat menstimulus siswa untuk meningkatkan aktifitasnya dalam belajar agar prestasi belajarnya di sekolah akan tercapai dengan baik. Jika kondisi keluarganya tidak harmonis dan kurang mendapat dukungan dari keluarga bisa mengakibatkan siswa atau anak kurang dalam kegiatan belajar dan akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Dengan demikian kondisi keharmonis keluarga mempunyai peranan yang penting dalam menunjang anak untu k mencapai prestasi belajarnya dengan baik.
Sebagian orang tua banyak yang beranggapan bahwa keadaan di dalam rumah dan kondisi keluarga tidak mempunyai peranan yang begitu besar terhadap proses belajar anak danhasil belajar anaknya di sekolah. Mereka menganggap bahwa setelah anak mendapatkan pendidikan di sekolah maka lepaslah kewajiban keluarga atau orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anaknya. Semua tanggung jawab dari keluarga telah beralih ke pihak sekolah, berhasil atau tidaknya anak dalam belajar, tinggi atau rendah prestasi belajarnya sudah menjadi tanggung jawab sekolah.
Keadaan tiap-tiap keluarga yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda pula satu sama lain. Ada keluarga yang kecil dan ada pula keluarga yang besar (banyak anggota keluarganya). Ada keluarga yang harmonis dan ada yang tidak/ kurang harmonis. Ada pula keluarga yang selalu gaduh, cekcok dan sebagainya. keadaan dalam keluarga yang beragam dan bermacam-macam coraknya itu akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan siswa.
Dengan adanya keadaan keharmonisan keluarga yang berbeda-beda, ada yang harmonis dan ada yang kurang/tidak harmonis dan keadaan itu menjadi faktor ekstern yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa serta dibutuhkannya akan informasi apakah terdapat hubungan antara keharmonisan keluarga dengan prestasi belajar dan apakah hubungan itu positif dan berarti antara keharmonisan keluarga dan prestasi belajar siswa disekolah, saat ini belum didapat informasi mengenai hal tersebut, maka peneliti menganggap atau memandang perlu untuk mengadakan penelitian tentang: Keharmonisan Keluarga dan Prestasi Belajar Siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H