Semarang (13/02/2021) - Tingginya kerentanan seseorang tertular virus Covid-19 di keramaian menjadikan tempat peribadatan salah satu tempat yang harus diberikan penanganan serius agar jamaah yang beribadah tetap pada protokol kesehatan yang berlaku. Kelurahan Bulusan, Kec Tembalang, Kota Semarang terhitung memiliki 11 tempat peribadatan. Akan tetapi tidak semua tempat peribadatan di Kelurahan Bulusan memiliki fasilitas yang cukup untuk menunjang protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan dana yang terbatas yang dimiliki pengurus tempat peribadatan.
Salah satunya di Masjid Istiqomah yang berlokasi di Jl. Timoho Barat II, Bulusan, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50277. Meskipun ruangan masjid sudah ditandai pembatas antar jamaah dan sudah dipasang alat handsanitizer diluar masjid, jumlah jamaah pada saat sholat jumat dapat melebihi kapasitas masjid yang sudah diberikan pembatas. Selain itu alat handsanitizer yang dioperasikan dengan cara menekan secara manual, tentu saja akan tersetuh oleh banyak orang yang dimana akan meningkatkan resiko tertular virus Covid-19.
Sebagai bentuk pengabdian langsung ke masyarakat, mahasiswa KKN Tim 1 Undip berinisiatif membantu menyediakan fasilitas penunjang protokol kesehatan di masjid istiqomah. Fasilitas tersebut adalah alat handsanitizer touchless yang pengoperasiannya menggunakan sensor tangan. Alat ini dirancang sendiri oleh mahasiswa KKN Tim 1 Undip dari segi komponen alat, design casing dan cairan handsanitizernya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H