Desa Bambang adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa ini memiliki 3 dusun yaitu Dusun Pandanrejo, Krajan, dan Bendo. Karena berada di bawah kaki Gunung Semeru, Desa Bambang memiliki suhu yang dingin bahkan di siang hari. Penduduk Desa Bambang mayoritas bekerja sebagai petani kopi yang memiliki hewan ternak berupa kambing atau sapi, dimana susu perah yang dihasilkan dapat langsung disalurkan ke Perusahaan Nestle.
Desa Bambang merupakan desa yang tenang dan indah. Akan tetapi, tumpukan sampah terlihat berserakan dan tidak beraturan di beberapa sudut Desa Bambang salah satunya di lingkungan sekolah. Untuk itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melakukan sosialisasi mengenai pemilahan dan pengolahan sampah pada tanggal 18 Juli 2024 di SDN 3 Bambang kelas 4. Sosialisasi ini memiliki tujuan yaitu menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada anak-anak dan memberikan pengetahuan mengenai pengolahan sampah, sehingga sampah yang menumpuk dapat dimanfaatkan. Sosialisasi dibagi menjadi tiga sesi.
Sesi pertama merupakan sesi penyampaian materi dengan power point yang dilengkapi animasi menarik serta penayangan video mengenai jenis sampah dan tong sampah selama 60 menit. Materi yang disampaikan berupa pengertian sampah organik dan anorganik, contoh sampah organik dan anorganik, jenis tong sampah, serta pengolahan yang tepat pada sampah organik dan anorganik.
Sesi kedua merupakan sesi post test seputar materi yang telah disampaikan, dimana setiap siswa diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan 10 soal pilihan ganda. Dari pengerjaan post test yang dilakukan, diketahui 4 siswa mendapatkan nilai 100, 1 siswa mendapatkan nilai 90, 3 siswa mendapatkan nilai 80, 1 siswa mendapatkan nilai 70, dan 2 siswa mendapatkan nilai 50. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 4 SDN 3 Bambang sudah memahami materi yang disampaikan.
Sesi ketiga merupakan sesi ice breaking, dimana setiap siswa diberi waktu 5 menit untuk menuliskan kata organik dan anorganik menggunakan spidol pada dua tong sampah yang berasal dari ember cat bekas. Setelah itu, siswa diberi waktu 15 menit untuk mencari sampah organik dan anorganik di luar kelas dengan syarat sampah tidak boleh diambil dari tempat sampah dan tidak boleh basah. Setelah 15 menit, sampah yang diambil, diletakkan di atas meja masing-masing, kemudian satu per satu siswa maju membawa sampah yang sudah diambil tadi dan membuang sampah tersebut ke dalam tong sampah sesuai dengan jenisnya. Tujuan dari sesi ini adalah praktik secara langsung bagaimana pemilahan sampah serta mengingatkan kembali materi yang telah disampaikan.
Harapan dari adanya sosialisasi mengenai pemilahan dan pengolahan sampah yaitu dapat menumbuhkan rasa peduli lingkungan pada anak-anak serta memberikan pengetahuan mengenai pengolahan yang tepat pada jenis sampah yang berbeda. Sosialisasi ini merupakan langkah kecil yang dapat berdampak besar bagi lingkungan. Oleh karena itu, materi yang telah disampaikan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi sebuah kebiasaan. Jangan lupa pilah dan olah sampah!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H