Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengharuskan perguruan tinggi untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu bentuk dari kegiatan intrakurikuler yang mengintegrasikan tiga aspek penting perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan loyalitas kepada masyarakat. Cita-cita Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi memberikan kerangka hukum untuk pelaksanaan program KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat di mana mahasiswa menggunakan pendekatan multidisiplin serta keilmuan dalam waktu juga daerah tertentu di Indonesia. Â KKN Rekognisi merupakan program yang sangat baik yang mempromosikan pemikiran kritis dan pengalaman teruntuk mahasiswa pada lingkungan dunia nyata dan berhubungan erat dengan masyarakat. KKN Rekognisi juga berfungsi sebagai wahana untuk menjalankan dan memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi pada luar lingkungan universitas dalam jangka waktu, metode kerja, dan persyaratan yang telah ditentukan.
Hal tersebut selaras dengan pelaksanaan KKN di Universitas Sebelas Maret, Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur. Program kerja KKN Rekognisi untuk jurusan Arsitektur dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan arsitektur dan meningkatkan pemahaman mereka tentang beragam tantangan sosial dan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan KKN Rekognisi, mahasiswa Arsitektur dapat mengembangkan empati dan kepedulian terhadap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat secara langsung.
Sebuah desa yang terletak di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur bernama Desa Tapak. Â Desa Tapak terbagi menjadi beberapa dusun. Dusun-dusun yang ada di daerah tersebut antara lain Bendo, Gunting, Nglongop, Sekarung, Banteran, Seterong, dan Srimpi. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Desa Tapak terletak di lereng Gunung Lawu yang tinggi, menawarkan pemandangan gunung yang menakjubkan dan banyak peluang untuk memanfaatkan keuntungan desa, seperti keberadaan petani mawar yang menjadi sumber mata pencaharian bagi penduduk Desa Tapak. Kehidupan sosial di Desa Tapak ditandai dengan interaksi yang harmonis antara warga, yang menambah keunikannya. Budaya komunal tetap sangat kohesif, ditandai dengan suasana gotong royong yang kental. Sederhananya, penduduk Desa Tapak memiliki rasa kekeluargaan yang kuat, yang memungkinkan mereka untuk berkumpul dan terlibat dalam percakapan santai di satu lokasi.
Keberadaan Kelompok KKN Rekognisi Desa Tapak tentunya menjadi suatu angin segar bagi warga Desa Tapak mengingat bagi warga desa, seorang mahasiswa diharapkan dapat memunculkan ide-ide yang dapat memajukan perkembangan dan taraf kelayakan dari desanya. Sebagai bagian dari Program Studi Arsitektur, pelaksanaan program KKN Rekognisi di Desa Tapak tentunya berfokus pada pemenuhan atas kebutuhan sosial warga Desa Tapak untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata. Mahasiswa datang langsung ke Desa Tapak untuk mengumpulkan data dengan metode survey lapangan dan melakukan presentasi desain hasil rancangan setiap mahasiswa.
Di samping itu, mahasiswa KKN Rekognisi juga memperkenalkan pentingnya konsep desain masterplan untuk menunjang kegiatan pariwisata yang akan direalisasikan di Desa Tapak. Dengan berbagai konsep desain yang telah direncanakan, terlihat bahwa masyarakat sangat antusias dalam menerima saran-saran dari para mahasiswa untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggal mereka. Masyarakat memberikan respon positif, menyambut baik program yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN Rekognisi untuk membantu mereka menyadari pentingnya perencanaan dalam perancangan sebuah kawasan pariwisata dengan merespon setiap potensi yang ada di Desa Tapak. Inisiatif ini menunjukkan dengan jelas bagaimana mahasiswa memberikan peran nyata dalam membangun desa. Dengan pengalaman KKN Rekognisi, mahasiswa semakin terinspirasi untuk selalu dapat berkontribusi kepada masyarakat. Kegiatan KKN Rekognisi merepresentasikan mentalitas manajemen universitas yang berusaha memberikan ruang belajar inovatif yang memadai bagi mahasiswa agar dapat menunjukan keterlibatan peran mahasiswa terhadap masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H