Mohon tunggu...
La mualsa
La mualsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lalu Alfan

Never stop to try!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perang Siber antara Amerika dan Tiongkok

28 Januari 2022   10:35 Diperbarui: 28 Januari 2022   10:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditinjau dari aktivitas serangan siber yang dilakukan oleh Tiongkok ini terhadap Amerika memberi kita informasi bahwa tujuan Tiongkok melakukan serangan siber tidak mutlak untuk bidang militer saja, akan tetapi juga untuk keuntungan ekonomi dan politiknya.

Amerika Serikat sebagai negara yang terus menjadi tujuan cyber attack oleh negara pesaingnya yaitu Rusia dan China tentunya tak hanya berdiam diri tanpa ada respon dan tindakan. Joe Biden selaku Presiden terpilih Amerika Serikat mengecam keras dan tegas tindakan peretasan dan serangan siber yang telah dilakukan oleh Tiongkok terhadap negaranya. 

Panduan Departemen Pertahanan AS memberi pernyataan bahwa AS tidak menggunakan balasan serupa kepada China, melainkan AS mengambil tindakan nyata seperti protes diplomatik, embargo ekonomi, atau tindakan balas dendam lainnya. Namun dalam tindakan lain, AS berupaya untuk meningkatkan interoperabilitas dengan pasukan sekutunya dalam skenario yang melibatkan konfrontasi dengan China. 

Salah satu caranya adalah memberikan akses ke pasukan sekutu yaitu Inggris ke cloud yang berisi data rahasia militer AS. Tujuannya adalah karena sistem cloud akan mengumpulkan data intelijen dari pasukan dan unit AS di satu tempat, selain itu sistem tersebut juga akan diperbarui agar kebal terhadap upaya peretasan China.

Kesimpulan

Kemajuan Amerika Serikat dalam jaringan cyberspace telah mempengaruhi Tiongkok untuk melakukan peningkatan dalam teknologi siber. Ketergantungan Amerika pada jaringan cyberspace dimanfaatkan oleh Tiongkok untuk menyerang sistem informasi Amerika tersebut. 

Ambisi besar Tiongkok untuk menggeser dominasi Amerika pada berbagai sektor di dunia internasional menjadi alasan Tiongkok melakukan berbagai macam upaya peretasan, spionase siber, hingga serangan siber. 

Akan tetapi tindakan peretasan tidak bisa dianggap sebagai tindakan perang dibawah hukum internasional, melainkan hanya dicap sebagai tindakan spionase. Meskipun tindakan Tiongkok tersebut hanya dicap sebagai tindakan spionase, namun Amerika dapat memberikan sanksi finansial terhadap individu maupun lembaga Tiongkok. 

Disamping sanksi finansial yang diutarakan oleh Amerika, ia juga tetap mengembangkan dan membangun pertahan yang lebih kuat lagi di dalam Ruang Siber.

Referensi :

https://dunia.rmol.id/read/2021/08/01/498758/satukan-kekuatan-lawan-china-as-akan-berbagi-big-data-rahasia-dengan-inggris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun