Tutur Bahasa yang Tepat dalam Berkhotbah

 kepiawaian dalam berkomunikasi lisan (bahasa tutur) dan sekaligus mampu berkomunikasi menulis (bahasa tulis) dengan baik.  Biasanya kita sering menemukan orang yang sangat piawai dalam mengemukakan idenya dalam bahasa tutur tetapi agak kesulitan dalam menyampaikan idenya dalam bahasa tulis, demikian sebaliknya.berkaitan juga dengan bahasa sebagai media utama atau syarat mutlak dalam bertutur Mengkutip dari penjelasaan yang disampaikan oleh Pdt.Sahat P.Siburian.M.Si “apakah khotbah ada effect? Tidak Ada, Jika tidak meresapi isi dari khotbah, hal ini terjadi karena bahasa yang digunakan kurang Efektif dan Efisien dan akan menjadi sebuah apostel yang diam.

Dalam berkhotbah tentunya harus memiliki kemampuan untuk bertutur dengan tulisan atau isi dari alkitab yang ada. Itulah yang dimaksud dengan bertutur dengan tulisan dan tentunya mengunakan bahasa yang tepat seperti yang tertulis dibuku ‘Khotbah dan Pengkhotbah” yang mengatakan dibagian pendahuluan “Berkhotbah adalah suatu Kharisma yang merupakan kemampuan pemberian allah, yang ditekankan disini bukan kemampuan manusiawi secara koginif oleh karena itu pengkhotbah tidak boleh asal-asalan atau semau gue” .

Dalam hal ini perlu diperhatikan karena banyaknya para pengkhotbah tidak memperhatikan hal ini. Melanturkan khotbahnya diluar teks alkitab yang akan dikhotbah, ini adalah fenomena yang sering terjadi dikalangan pengkhotbah atau Pendeta tanpa bertutur dahulu dengan teks alkitab atau Epistel yang dibacakan itu sebelum berkhotbah.

Alex Nanlohy Staff Worker at IFES. Mengatakan . Seperti yang tertulis dalam kitab (1 Tesalonika 1:5) Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh.. Ini adalah sharing Paulus kepada jemaatnya di tesalonika.

Sehingga jika kita membicarkan  menyampaikan firman tuhan Hampir semua buku yang membicarakan membawa khotbah itu akan bicara paling pertama tentang Si Pengkhotbahnya.dan seharusnya pengkhotbahnya ini tidak menghayati khotbah yang disampaikan. Berkhotbah bukan hanya sekedar perkerjaan Manusia yang dimana Roh Kudus turut bekerja, Jadi bagaimana Roh Kudus Memberikan keyakinan kepada sipengkhotbah bahwa yang disampaikan itu benar kata-kata disiapkan dengan baik tapi bukan bergantung dengan kekuatan sendiri.

Dari semua pernyataan yang ada diatas menimbulkan banyak pertanyaan akan bagaimana cara sesorang berkhotbah dengan baik dan benar sehinggu mengandung prinsip dasar khotbah yang disebut Persuasif/Mengajak mengarahkan insan untuk kearah yang benar yaitu; Posisikan diri sebagai Narator yang memahami pikiran sang pendengar khotbah dan bijak dalam menganalisis keadaan sosial tempat dimana seseorang itu berkhotbah dan yang terakhir adalah perbanyak membaca alkitab dan buku refernsi yang ada untuk membuka pikiran agar lebih luas memahami isi dari pada alkitab tersebut (Penafsiran).(𝗣𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗦𝗧𝗧-𝗛𝗞𝗕𝗣 𝗣𝗲𝗺𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗦𝗶𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿)