Era digitalisasi ditandai dengan berbagai kemudahan dalam kehidupan yang nyaris serba digital. Semuanya dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui internet. Karena itu internet sering disebut sebagai kebutuhan pokok manusia selain sandang, pangan, dan papan.
Agar mampu bersaing pada era ini, pelaku UMKM harus terus beradaptasi. Salah satunya adalah dengan mengikuti tren digitalisasi pembayaran, di mana cash payment kini beralih menjadi cashless payment. Contohnya, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang berbasis QR Code.
QRIS telah menjadi primadona sistem pembayaran nontunai di Tanah Air. Laporan Kebijakan Moneter Triwulan III Bank Indonesia Tahun 2023 menunjukkan bahwa nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90% (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta di mana sebagian besar merupakan UMKM.
QRIS memang dikenal cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Satu QR Code untuk semua ini digagas BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memudahkan konsumen dan pemilik usaha. Inovasi ini diharapkan akan mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, dan memajukan UMKM.
Setidaknya terdapat 5 (lima) keuntungan bagi pelaku UMKM jika menggunakan QRIS, yaitu:
1. CepatÂ
Setelah QR Code berhasil dipindai, transaksi akan selesai dalam waktu yang singkat. Karena itu meskipun merchant sedang ramai pembeli, tidak akan terjadi antrean panjang.
2. MudahÂ
Jumlah uang senilai transaksi yang dibayarkan melalui QRIS langsung masuk ke rekening sehingga kesalahan dalam pengembalian uang dapat dihindari. Pelaku UMKM tidak perlu lagi repot menyiapkan uang kembalian.
3. Higienis
Uang tunai yang terus berpindah tangan berpotensi untuk menularkan penyakit tertentu karena rentan menjadi sarang bakteri atau kuman. Pembayaran melalui QRIS jelas lebih higienis.
4. Meningkatkan Omset
Saat ini semakin jarang orang membawa uang tunai dalam jumlah besar karena dianggap tidak praktis dan berisiko. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan omset bagi merchant UMKM yang menggunakan QRIS.
5. Bebas Uang Palsu dan Pencurian
UMKM tidak lepas dari sasaran peredaran uang palsu. Selain itu, menyimpan uang tunai juga rawan pencurian. Dengan menggunakan QRIS, kedua risiko tersebut dapat dihindari.
Keuntungan lainnya adalah bila pelaku UMKM yang menggunakan QRIS membutuhkan tambahan modal usaha lebih dipercaya untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga perbankan atau non perbankan. Seluruh transaksi keuangan yang tercatat secara realtime dan akurat membuat UMKM lebih memenuhi syarat untuk mendapatkan akses pinjaman tersebut.
Kehadiran fitur cross-border pada tahun 2021 memungkinkan transaksi lintas negara bisa dilakukan dengan QR Code. QRIS dapat digunakan dalam transaksi inbound cross-border dan outbond cross-border. Ini artinya, wisatawan Indonesia sudah bisa bertransaksi menggunakan QRIS saat di luar negeri. Sebaliknya, wisatawan mancanegara juga dapat menggunakan QRIS saat berada di Indonesia.
Inovasi ini semakin meningkatkan peluang bagi pelaku UMKM untuk meraup untung. Merchant UMKM di daerah wisata yang menyediakan QRIS kini dapat menggaet wisatawan mancanegara, khususnya dari negara-negara di kawasan ASEAN karena BI telah menjalin kerjasama RPC dengan Bank of Thailand (BOT) dan Bank Negara Malaysia (BNM). Sedangkan QRIS Cross-Border dengan Singapura akan segera diimplementasikan pada bulan November mendatang.
Plusnya lagi, biaya Merchant Discount Rate (MDR) QRIS Cross-Border jauh lebih murah daripada menggunakan sarana pembayaran internasional karena menggunakan mata uang lokal. Keunggulan ini tentu akan meningkatkan minat wisman untuk bertransaksi di berbagai merchant UMKM yang telah menyediakan QRIS.
Kabar baiknya, merchant dengan kategori Usaha Mikro (UMI) transaksi di bawah Rp100 ribu tidak dikenakan biaya (MDR) mulai tanggal 1 September 2023. Kebijakan pro rakyat ini ditempuh BI untuk mendukung usaha mikro yang memiliki mayoritas transaksi QRIS di bawah nominal tersebut.
Pasca kesepakatan para pemimpin ASEAN untuk menguatkan RPC dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT pada 10-11 Mei 2023 silam, potensi QRIS Cross-Border bagi pertumbuhan UMKM semakin menguat. Negara-negara ASEAN pun sepakat untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi regional demi mendukung peran otoritas sektor keuangan.
Hal ini sejalan dengan momentum keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Intinya, QRIS Cross-Border merupakan pintu masuk untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan demi kemakmuran rakyat ASEAN. Karena itu kerjasama pembayaran lintas negara ini perlu terus ditingkatkan.
QRISnya satu, menangnya banyak!
Participant of BI Digital Content Competition 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H