Seperti biasanya kami sekeluarga setiap weekend selalu meluangkan waktu bersama keluarga untuk jalan-jalan melepas penat dari lelahnya rutinitas kami sehari-hari.
Saya ajak anak istri saya entah itu ke mall atau jalan-jalan sekedar cari makan di luar. Setelah sepakat kami berdiskusi, pilihan kami makan malam di Fastfood di daerah Proyek Bekasi, tepatnya di Bekasi Junction. Fastfood pilihan kami tak jauh-jauh dari Mc* atau A&*, pilihan kami jatuh ke A&*, dikarenakan di mall tersebut hanya ada A&*.
Singkat cerita ketika pemesanan di awal kami salah pilih paket, awalnya kami pilih paket-2 1 dan paket-1 2, kasir pun seperti menolak *tidak bisa di cancel*, tapi saya berdalih "kan belum di print mbak", akhirnya pesanan kami diralat jadi paket-1 2 dan paket2-1 yang ada supnya.
Setelah semua disiapkan saya sempat kaget, kok ada Perkedel? saya tanya, ke kasir tersebut, katanya itu termasuk paket. Dikarenakan penjelasan tersebut, saya hanya mengiyakan karena termasuk paket artinya tidak ada extra charge dong?
Kemudian saya bayar dan saya bawa makanan ke lantai bawah, karena disitu ada fasilitas bermain anak-anak fikir saya. Sambil makan kami berdebat, "katanya paket kok perkedelnya bayar terpisah? kalau memang paket kan di nota atas jelas tertulis paket ayam nasi sekian rupiah, trus ini apa? kok ada EX RB 4500?" sayangnya nota pembelian tersebut kami tinggalkan dan tidak kami bawa.
Karena takaran nasinya menurut saya kurang, saya memutuskan untuk tambah 1 sambil saya mau tanya2 nih apa maksud perkedel sama EX RB yang dimaksud di nota tersebut, terjadilah percakapan singkat saya dengan mbak kasir:
Saya: mbak maaf ini maksudnya apa ya EX RB? trus ini kok perkedel 3 tadi di awal mbak yang siapkan makanan saya bilangnya termasuk paket, kok gak masuk harganya sama yang diatas ya? (baca: harga diatas itu harga yg pertama kali di input yakni 2 paket-1 dan 1 paket-1.
Kasir: iya pak, untuk perkedel sifatnya addons, bisa ditambahkan atau tidak, kalau tidak berminat bapak bisa menolaknya, untuk yang EX RB ini extra large pak atau ukuran besar.
Saya: ukuran besar? tidak ada penawaran kesaya untuk upsize lho mbak? yang sudah2 saya makan di fastfoot seperti Mc* pun ditawari ukuran minuman mau diperbesar atau tidak? kok ini main bikin upsize sepihak? lantas itu perkedel kan diawal mbaknya bilang paket, kalau paket berarti bukan addons dong? juga kalau paket masa harganya terpisah dari harga yg diatas?
Kasir: mohon maaf pak, untuk yang upsize sebelumnya kami tidak ada konfirmasi ya pak?
Saya: iya mbak gak ada tuh tawaran ke saya untuk perbesar minuman atau ngga, karena jelas ini ada selisih harga yg lumayan cuma gara2 upsize minuman + perkedel tadi
Karena saya tidak mau panjang berdebat, akhirnya saya kembali ke meja saya. Baru saya duduk, istri saya komplain lagi, "Coba kamu endus nih ayamnya!" kekesalan istri saya sudah tidak bisa diredakan lagi. Ternyata benar, daging yang mulai menghitam + bau tengik seperti bau ayam yang sudah lama sekali disimpan.
Akhirnya saya naik kembali dan saya panggil kasirnya ke meja saya.
Saya: Mbak coba diendus dan dilihat nih ayamnya
Mbak: Ini ayam aroma kan pak?
Saya: Iya ini ayam aroma paket 1, tadi saya pesan 2 paket, sebagai pembanding lihat paha ayam yang anak saya makan, bersih dan tidak berbau kan?
Mbak: Mau diganti paha lagi atau dada pak?
Saya: Terserah mbak, oiya bawa nih mbak ayamnya, buat bukti ke temen-temennya, nanti saya dikira ngada-ngada lagi.
[caption caption="Paha Ayam yang hanya diacak-acak karena bau yang menyengat."][/caption]Tak lama kami diberikan ganti 1 dada ayam tanpa ada ucapan maaf sedikitpun.
Kesimpulan: Untuk teman-teman, ketika membeli fastfood, baiknya diperhatikan lagi nota sebelum meninggalkan kasir, jika ada pesanan yang kita tidak merasa pesan, baiknya langsung cancel saja, biasanya setiap kasir sebelum dia print order, selalu ada repeat order, artinya mereka selalu konfirmasi ulang apa yang kita pesan, tujuannya jika ada yang akan kita tambah atau kurang, bisa diralat.
Juga berhati-hatilah dan tidak ada salahnya mengendus dahulu ayam yang akan kita makan, karena kita tidak tahu kualitas ayam tersebut apakah masih layak dimakan atau tidak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H