Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Takut Kembali ke Setelan Pabrik, Fans Tanah Air Desak PSSI Perpanjang Kontrak STY

31 Januari 2024   12:36 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:37 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Shin Tae yong sedang memperhaitkan latihan timnas Indonesia (foto: kompas.com)

Untuk saat publik masih bersabar menunggu hasil gemilang dari STy, karena publik tau yang dikerjakan STy saat ini mulai dari nol bukan meneruskan. Berbicara meneruskan pun tak layak, karena permainan kita dari musim ke musim tidak jauh beda dengan gaya tarkam (Antar Kampung).

Kenapa Saya Bilang Tarkam?

Saat menghadapi tim lemah para pemain bermain seenak jidatnya, semuanya egois ingin mencetak gol dan tidak perduli dengan kerja sama tim. Sering kita lihat pemain kita lebih memilih melakukan eksekusi sendiri dibandingkan memilih mengoper bola kepada pemain yang jauh berpeluang mencetak gol.

Karena dulunya jika bisa mencetak gol maka jadi sorotan media padahal lawanya kastanya jauh dibawah level timnas, misalnya saja Laos dan Kamboja. Saat bertemu dengan lewan berat seperti Vietnam, Malaysia, Singapura dan Thailand para pemain kita seperti anak ayam kehilangan induknya saja.

Blunder sana-sini, pasing-pasing pendek yang amburadul terutama saat long ball dilakukan pemain belakang timnas, pemain lini depan justru kebingungan menerima umpan tersebut dan ujung-ujungnya operan tersebut sia-sia karena pemain tidak bisa mengontrol dengan baik.

Sebenarnya masih banyak lagi kebobrokan pemain kita sebelum era STy dan itu bisa kita lihat rekaman ulangnya melalui kanal-kanal di youtube, yang uniknya para pemain under yang lebih memiliki kualitas dibandingkan para pemain timnas. Dan inilah kesalahan para pelatih-pelatih sebelum STy yang tidak memberikan kepercayaan kepada pemain under, meskipun ada sederet nama yang dipanggil ke skuat utama dominan mereka hanya menjadi penonton di bangku cadangan.

Saya juga harus akui ada beberapa pemain bertalenta kita yang kerap menjadi tulang punggung timnas, namun sayangnya pemain lainya tidak bisa mendukung pemain bertalenta tersebut karena kualitasnya tidak bisa mengimbangi para pemain bertalenta. Inilah masalah timnas dari musim ke musim, dimana tidak ada pemain yang bisa mendukung atau ditandemkan dengan pemain yang bertalenta yang diantara ada Bambang Pamungkas, Saktiawan Sinaga, Budi Sudarsono, Boas Salosa.

Saat kita memiliki penyerang bertalenta seperti Bambang Pamungkas dan Boas Salosa, lini pertahanan kita justru amburadul dan kita pun tidak memiliki play maker murni.

Dijaman kepalatihan Shin Tae yong, semua problema itu sedang diperbaiki dari nol ingat ya dari nol. Wajar-wajar saja banyak pembenahan luar biasa yang dilakukan STy dalam membangun dinasti sepak bola kita menjadi sejajar dengan tim besar lainya. Saat ini skuat timnas sudah banyak penyerang bertalenta, play maker, bek hingga kiper yang berkualitas tinggal memilih kebutuhan strategi pelatih saja.

Jadi butuh banyak waktu untuk memperbaiki timnas kita, disamping itu atmosfir sepak bola asia tenggara juga memang jauh dari kata hebat dan itu pastinya berpengaruh pada tim-tim yang bermain di AFF.

Berbeda dengan persepakbolaan asia tenggara yang saat ini masih dalam tahap merangkak belum berkembang meskipun nama Thailand sudah sangat mendunia dalam sepak bola, kenapa demikian? tolak ukur berkembangnya sepak bola itu diukur dari popularitas pemainya di kancah dunia.

Meskipun ada bebera pemain Thailand dan Vietnam yang bermain di liga eropa, tapi sayangnya mereka hanya bermain bersama klub-klub yang jauh dari kata elit dan dominan di liga kasta kedua. Sejauh ini ada nama Nguyen Quang Hai pemain timnas Vietnam ini bermain bersama klub Pau FC di divisi dua liga Prancis, sayangnya Nguyen Quang Hai lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan ketimbang waktu bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun