3. Selalu kontrol e-wallet maupun rekening anak Anda
Seperti yang saya katakan diatas, banyak pelaku judi bola dari kalangan anak sekolah. Mereka bisa dengan mudah melakukan aktivitas judi bola online hanya dengan smartphone dan e-wallet mereka.
Dijaman uang digital ini, banyak situs-situs judi bola menawarkan deposit melalu dompet digital bahkan menerima dalam bentuk pulsa prabayar dari beberapa provider.
Dan ini merupakan hal tersulit orang tua bahkan pemerintah dalam mengentaskan praktek perjudian terutama judi bola, orang tua harus rajin-rajin melakukan cross-check transaksi e-wallet mereka langsung dari smartphonenya.
Berikan edukasi kepada anak Anda tentang bahaya judi bola, selain memiliki gangguan mental juga berdampak pada kehancuran.
4. Jangan mudah tergiur dengan jumlah kemenangan kawan Anda
Pengaruh ini juga banyak berperan menjerumuskan orang kedalam perjudian bola, saat mendengar jumlah kemenangan kawan pastinya kita akan terpancing percaya tidak percaya banyak yang mengalami hal tersebut.
Mungkin dalam diri kita, coba-coba sekedar iseng-iseng namun bisa menjadi hobi. Intinya, menang sekali dua kali pasti ketagihan setelah kalah menjadi penasaran.
Untuk menghindari hal seperti ini, harus benar-benar dari diri kita sendiri. Ingatlah, uang hasil jerih payahmu untuk masa depanmu, jangan coba-coba jadikan taruhan sebagai mengadu nasib.
5. Hati-hati modus giveaway hadiah tebak skor bermotif judi.
Saya pernah akses ke suatu situs perjudian setelah melihat giveaway menarik di media sosial, dimana jika berhasil menebak skor secara tepat dan kemudian para penebak skor yang benar akan diundi lagi sehingga mendapat 3 orang pemenang di setiap pertandingannya.