Cukup sulit sebenarnya berandai-andai mengenai dunia sepak bola, karena harus memandang segala aspek termasuk bibit, bebet dan bobot. Jika ketika syarat ini tidak terpenuhi maka sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sejauh ini sepak bola tanah air kita memang sangat baik sejak ditangani pelatih Shin Tae-yong (STy), gaya permainan ala Korea pun tersaji dengan baik.Â
Meskipun STy memiliki banyak pengalaman sebagai pelatih, namun ia tidak memiliki naluri dalam menentukan komposisi pemain. Dalam artian, STy hanya memandang kualitas pemain saja untuk dijadikan starter.Â
Menurut pandangan saya, STy sering mengabaikan head to head individual pemainnya dengan pemain lawan karena terlalu fokus membaca strategi dan Intensitas lawan saja.Â
Sehingga terkadang pemain timnas Indonesia kewalahan saat melakukan zona marking karena lawannya lebih unggul, sehingga sektor-sektor dapat ditembus dengan mudah oleh pemain lawan.
Dan hal ini dimiliki oleh pelatih Park Hang-seo, sehingga permainan Vietnam sulit ditembus atau dihentikan lawan. Alasannya adalah karena Park Hang-seo sudah memprediksi jika terjadi duel one by one antara pemainnya dan pemain lawan.
Permainan Vietnam sebenarnya tidak jauh beda dari Indonesia, karena sama-sama memainkan bola cepat namun kelebihan Vietnam adalah stamina mereka lebih bak dari timnas kita.
Akan tetapi, dibawah asuhan Park Hang-seo Vietnam bermain seperti negara Eropa yang memiliki permainan cepat, stamina yang kuat dan pertahanan yang sangat baik.
Saat kualifikasi piala dunia zona asia kemarin, Vietnam sangat jarang kalah telak dari raksasa Asia lainnya. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Vietnam bisa bertahan dari negara-negara di Asia yang memiliki power di bidang sepak bola.
Bahkan negara terkuat Asia Tenggara yaitu Thailand selalu dipecundangi negara dari asia timur dan asia Tengah, inilah yang membuat Park Hang-seo sangatlah diminati negara lainnya.
Timnas kita sepertinya butuh sentuhan Park Hang-seo agar bisa berkembang lebih baik, Park Hang-seo sepertinya bisa memanfaatkan permainan cepat kita agar lebih berkembang.
Karena sejauh ini permainan cepat timnas hanya mampu bertahan 15-20 menit saja, selebihnya seperti kehilangan akal dalam melakukan manuver. Inilah yang harus dibenahi PSSI agar permainan Indonesia stabil hingga akhir babak kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H