Yang membuat Komite AFC sangat tertarik kepada Qatar adalah terkait penanganan Covid-19 yang mereka lakukan sangat luar biasa, sehingga AFC Competition Committee secara aklamasi mengusulkan kepada Standing Committee AFC untuk menyetujui keputusan penghentian penerapan regulasi khusus terkait pandemi jika Piala AFC di Qatar.
Dalam artian, pemain diperbolehkan meninggalkan hotel/basecamp untuk liburan menikmati wisata atau kuliner di Qatar disaat tidak ada jadwal bertanding.
Karena sebelumnya ada larangan terkait ini, dimana pemain tidak diperbolehkan keluyuran. Dan jika ketahuan maka akan di isolasi mandiri selama 7 hari, dan dipastikan absen membela negaranya.
Banyak kejadian seperti ini ditemukan saat piala AFF 2022, ada beberapa pemain dilarang bermain karena harus isolasi covid-19 terlebih dahulu sambil menunggu hasil Antigen.
Tidak ada lagi larangan bagi pemain meninggalkan hotel/basecamp juga menjadi kabar gembira bagi para kontingen.Â
Mereka bisa sekalian berlibur ria di Qatar, dan sambutan Qatar juga dikatakan sangat mewah sekali loh setelah Federasi Sepak Bola Qatar menerima informasi jika mereka akan menjadi tuan rumah AFC U23.
Kabar gembira pun datang saat rapat Komite, dimana Dewan Kompetisi AFC juga menyetujui proposal untuk menghapus hukuman kartu kuning tunggal pemain pada saat partai final.
Dengan demikian, kartu kuning tunggal tidak lagi berlaku ketika seorang pemain dari tim yang bersangkutan memenangkan hak untuk berpartisipasi di babak Final, tujuannya adalah setiap tim mendapatkan line-up terkuatnya tanpa harus ada lagi yang absen akibat terkena kartu kuning dibabak semifinal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H