Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesedihan "Enock Mwepu" yang Harus Gantung Sepatu di Usia Dini Karena Penyakit Jantung Genetik

11 Oktober 2022   18:25 Diperbarui: 11 Oktober 2022   18:32 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelandang Brighton Hove Albion "Enock Mwepu" baru-baru ini dikabarkan harus gantung sepatu atau pensiun dini dari lapangan hijau karena penyakit jantung genetik yang dialaminya.

Karena jika dipaksakan bermain bola yang ada justru berakibat fatal bagi keselamatan nyawa sendiri, dan berhenti bermain bola adalah pilihan yang sangat tepat untuk menjaga kesehatan jantungnya.

Pada sore hari tanggal 10 Oktober, klub asal liga utama Inggris, Brighton tiba-tiba mengumumkan di Twitter resmi klub yang menyatakan jika gelandang Enock Mwepu telah pensiun dari karirnya sebagai pemain sepak bola di usia 24 karena sakit jantung genetik yang ia derita.

Penyakit jantung genetik adalah penyakit jantung dari hasil keturunan keluarganya, bisa itu keturunan dari kakek-neneknya, maupun orang tuanya. Secara medis, sangat sulit menjelaskan dampak apa yang akan ditimbulkan penyakit jantung genetik ini.

Pemain timnas Zambia berusia 24 tahun ini awalnya mengaku merasa sakit pada jantungnya saat melakukan penerbangan ke negaranya Zambia pada saat jeda internasional dari FIFA yang meliburkan liga di Eropa untuk kompetisi antar negara.

Mwepu juga mengatakan jika dirinya dirawat di sebuah rumah sakit Zambia dan kemudian dipindahkan ke salah satu Rumah sakit di Mali. 

Mwepu pun kemudian menjalani tes jantung dan hasilnya adalah ia menderita penyakit jantung genetik, dan dokter ahli jantung dan pembuluh darah menyarankan dirinya berhenti bermain sepak bola karena bisa berdampak fatal bagi nyawanya.

Manajemen klub Brighton mengatakan hal yang senada dengan dokter yang menangani Mwepu di Mali, dimana kondisi Mwepu bisa memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit ini memiliki risiko yang sangat tinggi dari serangan jantung yang berpotensi fatal, jika dia terus bermain sepak bola dengan intensitas tinggi.

Pemain timnas Zambia sebenarnya baru saja bergabung dengan Brighton, ia di datangkan dari Red Bull Salzburg musim panas lalu seharga 18 juta poundsterling. Dan nama Enock Mwepu masuk ke daftar pemain termahal dalam sejarah Brighton.

Mwepu telah memainkan total 21 pertandingan untuk Brighton, dan berhasil mencetak 3 gol di musim 2021/22. Musim ini, ia telah telah tampil sebanyak enam pertandingan di Liga Inggris dan tidak ada mencetak gol.

Ketua Brighton "Tony Bloom' sangat menyesali kehilangan pemain berbakat seperti Mwepu, tetapi dia menekankan bahwa kesehatan manusia adalah yang terpenting. 

Bagaimanapun klub tidak bisa menuntut banyak pada Mwepu karena berbicara kesehatan dan nyawa, klub hanya bisa memberikan doa agar kesehatannya dan bisa bertemu kembali dengan di stadion sebagai mitra atau staff.

Di laman Twitter pribadinya, Mwepu juga mengirimkan surat perpisahan kepada para penggemarnya. Selain itu, gelandang 24 tahun ini mengatakan akan terus berpartisipasi dalam sepakbola dengan peran lain. Tidak menutup kemungkinan Mwepu akan belajar menjadi pelatih di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun