Sudah saatnya kita meninggalkan pengkotak-kotakan wilayah hanya karena beda tim kesayangan, bagaimana pun pecinta sepakbola akan bersatu juga saat membela tim nasional Indonesia bertanding. Yang dimana para pemainnya juga didatangkan dari beberapa klub divisi utama yang berlaga.
Fanatik boleh, anarkis jangan. Lihatlah bagaimana dampak negatif dari sikap provokatif yang kita lakukan saat t kesayangan kalah. Tidak hanya kalah skor saja, justru pendukung Aremania harus berduka cita atas meninggalnya ratusan pendukung Aremania akibat aksi provokatif.
Perlu di ingat, sepakbola adalah hiburan publik, bukan sarana untuk saling membenci dan memusuhi.
Betapa besar dampak tragedi Kanjuruhan yang terjadi akibat tidak adanya sikap sportivitas dari para pendukung, selain mendapatkan stigma negatif dari dunia, dunia sepakbola kita juga sedang berdukacita karena banyaknya korban yang tewas.
Mari berkaca dari para pendukung sepak bola di luar negeri, meskipun mereka sangat kecewa dengan kekalahan. Mereka lebih memilih meluapkan kekecewaan mereka melalui media sosial meskipun ada beberapa negara besar juga yang pendukungnya anarkis.
Meskipun demikian, marilah kita petik sisi positifnya. Semoga kedepannya dunia sepakbola kita semakin baik dan para pendukung tim bisa lebih dewasa dan bersikap legowo terhadap setiap hasil pertandingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H