Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Fakta Menarik Ratu Elizabeth II, dan Inilah Calon Pewaris Takhta dan Kekayaannya

9 September 2022   11:26 Diperbarui: 9 September 2022   11:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ratu Elizabeth II | (aset: kompas.com)

Salah satu fakta menarik Ratu Elizabeth II adalah tidak perlu memiliki paspor untuk berkunjung ke negara mana saja, Ratu Elizabeth II diistimewakan oleh statusnya yang bergengsi. Salah satu prioritas ratu adalah tidak membutuhkan paspor.

Paspor Inggris dikeluarkan secara langsung atas nama ratu, sedangkan untuk keluarga kerajaan lainnya harus memiliki paspor untuk berpergian ke luar negeri.

Setelah naik takhta pada tahun 1953 hingga hari kematiannya, Ratu Inggris telah melakukan perjalanan ke lebih dari 100 negara dan wilayah. Tiga tujuan favoritnya termasuk Kanada, Australia, dan Kepulauan Malta.

Ratu Elizabeth II tutup usia pada tanggal 8 September 2022 pada usia 96 tahun, ratu meninggal di Kastil Balmoral. Ratu Elizabeth II meninggalkan kekayaan pribadi lebih dari $500 juta dolar AS.

Lantas siapa yang berhak mewarisi harta sang ratu?  Menurut media berita Business Insider mengatakan, jika pewaris kekayaan Ratu Elizabeth II adalah pangeran Charles saat ia menduduki takhta.

Meskipun Pangeran Charles mewarisi kekayaan sang ratu, akan tetapi ada ketentuan yang berlaku untuk Pangeran Charles. 

Pemindahan seluruh aset memang akan dibebaskan dari pajak warisan sebesar 40 persen, yang sebagaimana telah disepakati sejak jaman dahulu yaitu saat mantan Perdana Menteri John Major tahun 1993.

Tujuan dari tidak memotong pajak warisan kekayaan keluarga kerajaan adalah untuk menghindari kehabisan kekayaan keluarga kerajaan setiap pergantian takhta.

Pangeran Charles juga tidak akan secara langsung mewarisi harta kerajaan senilai $ 28 miliar dolar, yang diantaranya tanah Skotlandia, Perkebunan Mahkota, Kadipaten Lancaster, Kadipaten Cornwall, Istana Buckingham, dan Istana Kensington, dikutip dari laman businessinsider.com (9/9/22).

Pangeran Charles juga akan menerima barang-barang pribadi Ratu Elizabeth II yang ada di dalam istana Buckingham.

Ratu telah mengumpulkan kekayaan pribadi lebih dari $500 juta dolar, adapun kekayaan aang ratu didapat dari sebagian besar berkat investasi, koleksi seni, perhiasan dan real estate, termasuk Sandringham estate dan Balmoral Castle.

Sekarang, setelah kematiannya, sebagian besar kekayaan pribadinya akan diwariskan kepada Pangeran Charles ketika dia naik takhta.

Ratu juga mewarisi kekayaan hampir $70 juta dari Ratu Elizabeth I yang meninggal pada tahun 2002 lalu, sumber kekayaan berikutnya adalah dari investasi lukisan, koleksi perangko, barang pecah belah, perhiasan, kuda dan bahkan koleksi telur Faberge yang nilainya sangat berharga.

Ditambah lagi koleksi lukisan-lukisan yang termasuk karya-karya Monet, Nash dan Carl Faberg yang memiliki nilai yang sangat mahal.

Ratu juga meninggalkan kas kerajaan senilai $28 dolar Amerika, atau lebih dikenal dengan Royal Company atau Monarchy PLC.

Monarki atau monarchy adalah sekelompok keluarga kerajaan yang dapat memimpin negara atau atau sistem pemerintahan kerajaan.

Ratu dan tujuh anggota keluarga kerajaan lainnya termasuk Pangeran Charles dan istrinya Camilla (Duchess of Cornwall), Pangeran William dan istrinya Kate (Duchess of Cambridge), dan Putri Anne (putri ratu), Pangeran Edward dan istrinya. istri Sophie (Countess of Wessex), adalah anggota monarki itu sendiri.

Dilansir dari Forbes (9/9/22), perusahaan monarki tersebut memiliki kekayaan hampir $28 miliar dari real estate pada tahun 2021, termasuk Crown Estate $19,5 miliar, Istana Buckingham $4,9 miliar, Kerajaan Cornwall $1,3 miliar, Kerajaan Lancaster $748 juta, Istana Kensington $ 630 juta dan Crown Estate of Scotland $592 juta .

Perlu diketahui, jika anggota keluarga kerajaan tersebut tidak bisa mendapatkan keuntungan pribadi dari bisnis monarki tersebut. Tujuan dari perusahaan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi melalui efek media ketika sebuah produk diberi label "Kingdom".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun