Di babak kedua, para pemain Atletico Madrid banyak melakukan clearance untuk meredam serangan para pemain MU yang semakin gencar.
Usai pertandingan, pelatih Ralf Rangnick mengkritik wasit yang membiarkan Atletico Madrid menggunakan taktik yang mengulur waktu di babak kedua dan menuduh wasit berpihak kepada ATM.
Ahli strategi asal Jerman ini juga mengkritik durasi injury time yang hanya 4 menit saja diberikan official wasit, dan pernyataan Rangnick ini justru menjadi bahan hujatan para pendukung MU karena terlalu banyak alasan dan suka mengkambing hitamkan agar luput dari kesalahannya.
Dan hal memalukan lainnya yang harus diterima Ralf Rangnick adalah ia mendapatkan hujatan dari para pendukung Setan Merah saat pertandingan antara MU dan ATM berakhir 0-1, perlakuan ini tentunya tanda ketidak puasan penggemar kepada pelatih Rangnick.
Para pendukung Setan Merah memang benar-benar marah kepada Rangnick yang dinilai terlalu bermain aman, dan juga merasa kecewa karena setiap tahunnya MU tidak bisa melaju kebabak final liga champions.
Disatu sisi, sepertinya MU akan absen dari liga champions musim depan jika tidak berhasil finis di posisi empat besar liga Inggris, dan inilah derita yang harus di alami para penggemar MU di seluruh dunia.
Ralf Rangnick benar-benar dipermalukan di markasnya sendiri oleh Atletico Madrid, dimana sebelumnya Rangnick cukup sombong setelah berhasil menahan imbang tim asuhan Simeone 1-1 di leg pertama.
Dan naas, sepertinya tim Manchester United adalah tim satu-satu dari liga Inggris yang harus angkat koper di babak 16 besar. Mengingat Manchester City dan Liverpool sudah dipastikan lolos ke babak 8 besar dan Chelsea sepertinya cukup bermain aman di markas Lille dini hari nanti.
Mungkin inilah nasib sial yag harus diterima MU untuk puasa gelar musim ini, setelah tersingkir dari liga Champions, piala FA, piala liga ( Carabao Cup) dan liga Inggris.
Ini merupakan tugas berat bagi calon pelatih baru Manchester United di musim panas mendatang, karena sepertinya Rangnick tidak akan lama lagi sebagai pelatih interim Mu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H