Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengupas Secara Amatir Kejadian Donnarumma, yang Niat Mempermainkan Malah Dipermainkan

10 Maret 2022   11:12 Diperbarui: 10 Maret 2022   23:14 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari video twitter.com/GG7ii7 (diedit)

Pertandingan liga Champions leg kedua antara Real Madrid melawan Paris Saint-Germain (PSG) berakhir dengan skor 3-1. Dengan demikian hasil agregat 3-2 dimana pertandingan sebelumnya PSG berhasil menang dari Real Madrid 1-0 di stadion Parc Des Princes.

Didalam pertandingan ini mengisahkan sebuah kejadian yang di nilai cukup krusial, dimana kiper PSG Donnarumma melakukan kesalahan fatal.

Jika diamati dari kaca rivalitas kedua tim ini, Donnarumma sebenarnya mencoba mempermainkan pemain mega bintang Real Madrid Karim Benzema. Namun, naas kiper PSG Donnarumma tidak memperhitungkan timing dan kemampuannya Benzema dalam hal merebut bola.

Apakah itu bukan pelanggaran?

Meskipun di adakan VAR (video assistant referee), Karim Benzema tetap tidak melakukan pelanggaran terhadap Donnarumma meskipun adanya kontak badan akibat adu bodi. Dan adu body saat merebut dan mempertahankan adalah fair selagi yang berbenturan adalah bahu kedua pemain.

Tangkapan layar dari video twitter.com/GG7ii7 (diedit)
Tangkapan layar dari video twitter.com/GG7ii7 (diedit)

Saat pemain belakang PSG mencoba mengamankan bola dari pemain Real Madrid dengan mengoper bola ke arah gawang yang di jaga Donnarumma, sebenarnya bola hasil operan tersebut berhasil di terima Donnarumma.

Dan sebenarnya Donnarumma memiliki waktu 1 sampai 3 detik untuk membuang bola tersebut, karena niat Donnarumma adalah ingin mempermainkan Benzema dengan sengaja menunggu bola dan menarik sedikit kebelakang. 

Kemudian mencoba mengecoh Benzema dengan menutup ruang sebelah kiri dan mencoba mengoper bola ke pemain PSG Hakimi yang berada di bawah, namun sialnya Benzema sangat lincah dan tak terkecoh dan justru dengan mudah merebut bola dan langsung memberikan umpan ke pemain Real Madrid Vinicius Junior.

Dan kemudian Vinicius memberikan umpan manis ke Benzema dan gol penyeimbang oun tercipta pada menit ke-61.

Jadi, perebutan bola antara Benzema dengan Donnarumma bukanlah pelanggaran, melainkan kesalahan fatal sang kiper yang mencoba mempermainkan lawannya dan di hukum dengan bobolnya gawang PSG. 

Inilah alasan yang ditarik para wasit, terutama wasit pemimpin pertandingan dilapangan untuk tidak meniupkan peluitnya saat terjadi duel pemain dengan kiper.

Wasit menilai jika Donnarumma sengaja mengulur waktu dan tidak adanya unsur pengamanan gawangnya, hal itu terbukti dengan beberapa gerakan Donnarumma yang mengulur waktu. 

Karena saat Benzema mengejar bola, Donnarumma sebenarnya bisa langsung menendangnya jauh atau langsung mengirimkan kembali ke Hakimi yang berdiri bebas di sisi kiri bawah lapangan.

Dengan mengirimnya langsung ke Hakimi tentunya lini pertahanan PSG akan aman dari manuver Benzema dan Vinicius, dan hal tersebut tidak dilakukan Donnarumma dan justru menunggu bola dan mencoba mempermainkan Benzema karena saat itu PSG unggul 1-0.

Apakah Benzema melakukan dorongan kepada Donnarumma?

Tangkapan layar dari video twitter.com/GG7ii7 (diedit)
Tangkapan layar dari video twitter.com/GG7ii7 (diedit)
Jika diperhatikan tayangan ulang, Benzema sedikitpun tidak ada melakukan dorongan dengan tangannya melainkan kontak bodi saja. Perhatikan panah yang saya buat, menunjukkan jika Benzema berhasil melangkahi bola dari kaki Donnarumma yang mencoba melakukan umpan ke Hakimi karena sudah terdesak.

Saat Benzema sudah berhasil mengontrol bola, disaat itulah Donnarumma mencoba menendang bola. Karena bola sudah dilangkahi Benzema dan Donnarumma pun terjatuh sendiri akibat menendang kaki Benzema yang sudah menguasai bola.

Jadi, terjatuhnya Donnarumma bukanlah karena hasil dorongan melainkan kehilangan keseimbangan saat menendang kaki Benzema.

Dan ini merupakan hukuman telak yang harus di terima PSG akibat ulah Donnarumma yang mencoba mempermainkan lawannya di kotak terlarang. 

Meskipun rekaman diputar berulang-ulang Benzema dan wasit tetap benar dan jika PSG ingin menyalahkan salahkan kiper sendiri yang pecicilan tersebut.

Donnarumma lah yang harus bertanggung jawab atas kekalahan PSG, setelah Real Madrid berhasil mencetak gol penyeimbang pada menit ke-61. Mental pemain PSG pun down terutama kiper Donnarumma, hal tersebut dibuktikan dari rentang waktu Madrid untuk membalikkan keadaan.

Gol kedua Karim Benzema tercipta pada menit ke-76 dan gol ketiga di menit ke-78, rusaknya permainan dan moral pemilik klub PSG Nasser Al-Khelaifi yang mengancam ingin membunuh salah satu pemain Real Madrid.

Ancaman tersebut terekam jelas oleh salah satu video wartawan dan saat ini telah diserahkan kepada UEFA untuk dipelajari, menurut pakar hukum Nasser Al-Khelaifi dapat dijatuhi hukuman penjara karena terbukti mengancam nyawa orang.

Dan Nasser Al-Khelaifi juga terancam di larang menyaksikan setiap pertandingan PSG dalam beberapa waktu, semua menunggu keputusan dari pihak UEFA.

Imbas dari kesalahan Donnarumma ini juga membuat presiden klub PSG Nasser Al-Khelaifi langsung memecat pelatih Pochettino tepat setelah usai pertandingan.

Donnarumma lah yang sebenarnya harus bertanggung jawab atas kekalahan PSG di Santiago Bernabeu bukan Pochettino maupun para pemain lainnya, dan strategi Pochettino sebenarnya sudah baik dimana mereka berhasil mencetak gol pembuka melalui Mbappe di menit ke-39.

Dan ini merupakan pelajaran berharga bagi setiap penjaga gawang tim manapun, agar tidak mempermainkan bola untuk mengejek lawannya saat posisi memimpin.

Semoga untuk kedepannya PSG menjadi tim yang superior dan bisa lebih profesional di setiap pertandingannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun