Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Awal Manis Lampard di Piala FA Bersama Everton dan Chelsea Mendapat Tamparan Pahit Tim Divisi 1

6 Februari 2022   10:31 Diperbarui: 6 Februari 2022   10:48 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelatih Frank Lampard berhasil memulai debut pertamanya bersama Everton, dimana Everton berhasil melaju ke putaran berikutnya setelah mengkandaskan tim Brentford 4-1 di Goodison Park.

Kemenangan ini pun berhasil membuat para penggemar Everton bergembira ria di Goodison Park setelah puasa kemenangan di setiap pertandingannya saat bersama Rafael Benitez. Everton dengan mudah melumat Brentford dengan skor telak.

Adapun gol yang diciptakan Everton lahir dari Yerry Mina pada menit ke-31, Richarlison di menit ke-48, Mason Holgate di menit ke-62 dan Andros Townsend di menit ke-90+1. Sedangkan gol Brentford tercipta dari titik putih lewat Toney di menit ke-54.

Dua pemain baru Everton Donny Van de Beek dan Dele Alli belum dapat tampil saat menjamu Brentford di Goodison Park. Alasannya kedua bintang ini belum terdaftar di FA sebagai skuad Everton,dan kemungkinan mereka berdua ajan tampil saat bertandang ke Newscastle pada tanggal 9 Februari 2022.

Kemenangan manis ini tentunya membuka asah bagi klub berjulukan The Toffees untuk dapat bersaing kembali di liga utama Inggris, pembuktian berikutnya pelatih Frank Lampard akan bertandang ke stadion St James Park markasnya Newcastle United. 

Tim asuhan Lampard akan bermain agresif seperti menghadapi Brentford di piala FA, agar dapat memetik kemenangan demi kemenangan dan menjauh dari zona degradasi. dan kemenangan ini menjadi modal utama baginya untuk dapat memotivasi pemain lainnya, menghadapi Newcastle di di kandangnya mungkin akan cukup sulit mengingat Newcastle sudah mulai berevolusi menjadi salah satu tim kuat setelah kepemilikan klub di ambil alih salah satu orang terkaya di dunia.

Sementara Chelsea yang bermain di kandang sendiri Stamford Bridge sepertinya sangat kesulitan menghadapi tum dari divisi 1 atau kasta ketiga liga Inggris, klub Plymouth Argyle bukan raksasa di divisinya ia justru tim langganan papan tengah setiap musimnya.

Justru tim tamu Plymouth Argyle berhasil membuat shock therapy Thomas Tuchel di menit ke-8 lewat pemain belakang Plymouth Argyle, Macaulay Gillesphey. Dan beberapa serangan gencaran yang dilakukan Chelsea pun tidak membutuhkan hasil dan justru para pemain Chelsea tampak frustasi untuk bisa membobol gawang Playmouth yang dijaga oleh Michael Cooper.

Beruntung dimenit ke-41 Azpilicueta berhasil menyelamatkan Chelsea dari ketertinggalan, gol tersebut membuat skor 1-1 berakhir di babak pertama.

Memasuki babak kedua Chelsea juga kebingungan untuk bisa membalikkan keadaan, serangan demi serangan tidak membutuhkan hasil yang positif dan hingga waktu normal 90 menit Chelsea masih ditahan imbang.

Dan Chelsea pun beruntung di babak tambahan waktu, dimana Marcos Alonso berhasil mencetak gol di akhir babak pertambahan waktu, dan di babak kedua pertambahan waktu tidak ada gol yang tercipta kembali dan Chelsea pun berhasil melaju ke putaran berikutnya piala FA.

Dan bagi Plymouth Argyle ini merupakan hasil yang memuaskan bagi mereka meskipun gagal, sedari awal juga pelatih Plymouth mengira jika mereka akan dipencundangi The Blues di Stamford Bridge.

Kalah tipis dari Chelsea merupakan suatu kehormatan mengingat kualitas tim dan kasta kedua klub berbeda jauh, harapan menang memang mustahil berjuang hingga 90 menit adalah kepuasan bagi kami.

Plymouth Argyle pun menjadi trending dan banyaknya pujian dari penggemar sepak bola karena peforma mereka yang luar biasa bermain di Stamford Bridge, dan bagi pelatih Thomas Tuchel ini adalah tamparan telak setelah mereka kesulitan membobol gawang lawan.

Padahal Tuchel menurunkan skuad inti dalam laga ini, seperti Hakim Ziyech, Romelu Lukaku, Jorginho dan lainnya. Dan jelas saja dengan skuad ini diprediksi dapat melumat tim dari divisi 1 Plymouth Argyle namun ternyata hasilnya di luar ekspektasi pelatih Tuchel.

Meskipun Chelsea menang di babak ini, namun ini tetap merupakan satu tamparan telak bagi Tuchel, yang mana para pemain depan Chelsea sangat kesulitan untuk melakukan penyelesaian di mulut gawang Plymouth.

Pelatih Thomas Tuchel harus bekerja keras lagi untuk melakukan perbaikan di dalam tim Chelsea, mengingat lawan Chelsea di piala dunia antarklub bukanlah tim yang mudah karena mereka adalah jawara dari benua masing-masing.

Chelsea akan bertemu dengan pemenang antara Al Jazirah dan Al Hilal, dimana pertandingan akan berlangsung pada tanggal 9 Februari 2022. Dan selanjutnya Chelsea akan bertandang ke Crystal Palace pada tanggal 19 Februari mendatang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun