Pertandingan piala FA antara Manchester United dan Middlesbrough telah usai, dimana secara tragis MU harus tersingkir dari ajang piala FA di babak perempat final.
Bermain dikandang sendiri di Old Trafford, MU tampil agresif dan itu terbukti dari selisih penguasaan bola sangat jauh dari 71% ke 21%.Â
Percobaan tendangan pun MU unggul jauh dari tamunya Middlesbrough, dimana MU melakukan percobaan tendangan sebanyak 30 kali dan 9 mengarah ke gawang lawan dan hanya satu yang berhasil menembus gawang Middlesbrough yang dijaga Lumley.
Dimana pada menit ke-25 Jadon Sancho berhasil mencetak gol dan membuat MU unggul 1-0, tidak puas dengan satu gol pasukan pelatih Ralf Rangnick terus menerus menggempur lini pertahanan lawan.
Namun sayangnya, karena terlalu asik menyerang para pemain MU lupa pada posisinya dan itu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Middlesbrough.
Pada menit ke-64 Middlesbrough berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat Crooks, hal ini membuat para MU menjadi semakin kocar-kacir dan bermain tak karuan.
Bermain di kandang sendiri ternyata hanya panggung untuk mengungkapkan jati diri MU sebenarnya, meskipun sudah berulang kali gonta-ganti pelatih.
Namun ada hal unik dari kekalahan MU dari tim divisi championship, dimana Ronaldo diklaim menjadi dalang kekalahan Setan Merah. Kok bisa? Mungkin karena Ronaldo gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-20 babak pertama.
Namun, saat tendangan adu pinalti Ronaldo berhasil mencetak gol lewat titik putih, saat itu Ronaldo menjadi penendang keempat setelah Juan Mata, Maguire dan Fred.
Namun sayangnya, pada tendangan kedelapan Anthony Elanga gagal menyelesaikan tugasnya dan pahlawan kemenangan Middlesbrough Martin Payero yang berkebangsaan Argentina.
Meskipun Anthony Elanga gagal mengeksekusi tendangan pinalti, dalang kekalahan MU masih menyalahkan mega bintang Cristiano Ronaldo, seandainya tendangan pinaltinya tidak gagal di babak pertama maka kemungkinan besar MU bisa menang.
Hukum tafsir dan cocokologi memang gampang melontarkannya yang bertujuan hanya mencari kambing hitam dari kekalahan memalukan Setan Merah di markas sendiri.
Harus diakui, Middlesbrough bermain sangat disiplin meskipun mereka kerap mendapat tekanan secara bertubi-tubi. Dengan kedisiplinan mereka berhasil membuat frustasi klub raksasa yang bertabur bintang.
Kekalahan ini murni dari para pemain MU yag sulit melakukan manuver lebih dekat kearah penjaga gawang Middlesbrough, rata-rata tendangan percobaan MU selalu dari luar kotak pinalti dan jelas saja akurasinya agak melenceng dari mulut gawang.
Dan ini mungkin pelajaran besar bagi sang pelatih interim Ralf Rangnick untuk bisa mengasah ketajaman para pemain depan MU, sebaiknya MU harus melirik Eden Hazard kalau masih ada kesempatan Haaland juga bagus. Kedua pemain ini memiliki akselerasi dan dribbling yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H