Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

IRT "Mariana Zhaglo" Ikut Andil Dalam Latihan Pasukan Sipil-Militer Ukraina

4 Februari 2022   16:20 Diperbarui: 4 Februari 2022   16:23 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu rumah tangga Mariana Zhaglo memegang senapan Z-15 | (aset: thetimes.co.uk)

Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Ukraina menjadi perbincangan hangat dimedia, setelah ia membeli senjata senapan berburu untuk belajar menembak dan juga untuk menjadi sukarelawan bela negara menghadapi Rusia.

Sosok ibu rumah tangga ini menjadi inspirasi bagi para warga terutama kaum wanita lainnya di Ukraina untuk berpartisipasi untuk membelah negaranya dari ancaman militer Rusia, dimana sejauh ini hubungan kedua negara ini semakin hari kian memanas dan terancam perang.

Ketegangan kedua negara antara Rusia dan Ukraina ini sudah semakin panas dari beberapa bulan sebelumnya, kedua belah pihak juga sudah saling mempersiapkan pasukan dan senjata masing-masing di daerah perbatasan. Ribuan warga sipil Ukraina juga sudah bersiap-siap jika perang antar negara pecah.

Dilansir dari laman thetimes.co.uk, Mariana Zhaglo merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak tiga, jadi ia bukanlah seorang tentara atau aparat keamanan lainnya. Ia hanya warga sipil biasa yang mengaku siap untuk melakukan segalanya demi melindungi negaranya.

Saat di wawancarai media, Mariana Zhaglo berkata, "sebagai seorang ibu, saya tidak ingin anak saya menghadapi masalah negara atau menghadapi ancaman apa pun. Sebagai orang tua lebih baik saya yang turun tangan menangani masalah ini agar anak-anak saya aman dari ancaman"

Jika perang terjadi saya siap untuk berperang untuk membela negara terutama kota Kiev tempat ibu ini tinggal, saya tidak akan ragu untuk menembak setiap musuh dan juga tidak takut mati, ibu tiga anak ini juga memamerkan senjata senapan Zbroyar Z-15 yang baru dibelinya dari toko resmi.

Mariana Zhaglo menjelaskan bahwa senapan Zbroyar Z-15 adalah senjata yang sangat banyak digunakan khusus untuk berburu, ibu ini berminat membeli senjata ini setelah melihat dan mendengar testimoni tentang kemampuan senapan Zbroyal Z-15 ini dari seorang tentara Ukraina. 

Harga satu unit senapan Zbroyal Z-15 sekitar 18 jutaan lebih jika di konversi ke rupiah, Mariana juga saat ini sedang mengikuti kursus pelatihan menembak selama dua minggu lebih. Senapan Zbroyal Z-15 ibu tiga anak ini dilengkapi dengan beberapa aksesoris elit seperti tempat senjata, scope dan silencer.

Mariana Zhaglo juga menghabiskan puluhan jutaan rupiah untuk membeli seragam lengkap militer, termasuk helm, seragam kamuflase, rompi antipeluru, peluru, dan sepatu bot militer.

Mariana juga memberikan tips kepada warga lainnya agar menstok makanan kaleng sebanyak-banyaknya setelah sebelum perang pecah, sehingga warga maupun anak-anak bisa tinggal di rumah selama berminggu-minggu jika tidak bisa keluar akibat invasi militer Rusia. 

Mariana Zhaglo saat ini berusia 52 tahun, dan ibu menjadi salah satu dari ribuan warga sipil Ukraina yang ikut bergabung dengan pasukan cadangan tentara Ukraina (TDF) yang ikut berlatih dengan militer Ukraina agar siap untuk berperang. 

Pasukan militer di kota Kiev saat ini mengadakan latihan militer secara rutin di hutan rimba yang jauh dari pemukiman, dan sebagian hutan ini juga tertutup salju. Menurut laporan, rata-rata warga Ukraina yang ikut latihan militer ini masih berusia sangat muda.

Para pemuda ini dilaporkan telah mendaftar untuk program pelatihan yang serupa dengan TDF untuk mempelajari keterampilan dasar-dasar pertempuran.

Jika perang pecah maka orang-orang ini akan menjadi bagian dari kekuatan sipil Ukraina, yang secara efektif mendukung tentara inti yang berada di barisan depan.

Perbatasan Rusia-Ukraina saat ini dalam keadaan tegang sejak akhir 2021 ketika Moskow mengirim 100.000 tentara keperbatasan Rusia-Ukraina menggunakan tank dan rudal.

Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan terus meningkat setelah Rusia meningkatkan pasukan, peralatan, dan senjatanya ke daerah perbatasan. Sekutu Ukraina seperti Amerika Serikat dan Inggris juga mengirim senjata ke kota Kiev, Ukraina. 

Kedutaan Besar dan sejumlah staff Amerika Serikat juga dikabarkan akan di evakuasi ke negeranya setelah ketegangan kedua negara yang semakin memanas.

Dengan bantuan dari para sipil Ukraina akan dapat meningkatkan kekuatan militernya jika terjadi invasi, memang secara alutsista Ukraina jauh ketinggalan dari Rusia. 

Namun, Rusia tidak akan segampang itu menggunakan senjata massalnya seperti bom nuklir, rudal balistik maupun sejenisnya yang dapat merusak alam dan memiliki dampak ke negara lainnya. 

Memang secara akal sehat, Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklir karena itu sangat bertentangan dengan kebijakan dunia yang telah dirangkum PBB.

Jika Rusia melakukannya, maka PBB tidak akan segan-segan melakukan hukuman terhadap Rusia, jadi pemerintah Ukraina lebih fokus terhadap pelatihan warga sipilnya menggunakan senjata senapan atau alat tempur lainnya.

Meskipun Ukraina tidak termasuk negara adikuasa bukan berarti Rusia dengan mudah mengalahkan mereka dengan agresi militer, dan hal ini harus diperhatikan oleh presiden Rusia Vladimir Putin.

Dan Ukraina bisa dipastikan tidak akan melakukan agresi militer ke Rusia karena mereka sadar kekuatan militer mereka jauh dari harapan, maka menghadapi agresi militer Rusia yang menginvasi Ukraina akan mendapatkan perlawanan serius dari militer dan pasukan TDF Ukraina.

Dan untuk menengahi ini sebenarnya, Putin harus membuka pintu maaf kepada Ukraina dan mulai melakukan negosiasi kembali, dan untuk pemerintah Ukraina sebaiknya jangan keras kepala.

Tapi, kembali lagi kepada kedua negara yang bersangkutan. Harapan, semoga Ukraina dan Rusia dapat berdamai demi kepentingan umat manusia di kedua negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun