Barcelona sepertinya sedang mengalami keterpurukan yang semakin mendalam, dimana saat ini tim berjulukan Blaugrana ini sangat sulit memetik poin penuh di setiap pertandingannya.Â
Barca juga sudah mencoba mengganti pelatih dan membeli beberapa pemain berkualitas namun hasilnya sepertinya sama saja, dimana Barcelona sepertinya kehilangan aura kemenangan sejak ditinggal sang kapten Lionel Messi.
Kepindahan Messi dari Camp Nou diakibatkan kurang harmonisnya hubungan antara Messi dengan presiden klub Joan Laporta, sejauh ini sikap sang presiden memang agak sentimen sejak Messi tersandung kasus penggelapan pajak.
Lionel Messi juga pernah menggungkapkan sakit hatinya terhadap Joan Laporta yang menganggap dirinya tidak laku, dimana Joan Laporta mengatakan Messi harus bermain gratis atau tidak dibayar di Barcelona.Â
Kasus Barcelona dengan Manchester United hampir sama, dimana kedua klub raksasa ini dulunya langganan empat besar klasemen di liganya, kini berubah drastis menjadi klub papan tengah.
Manchester United juga beberapa kali melakukan perubahan tim dengan memboyong sejumlah pemain bintang, gonta-ganti pelatih akan tetapi hasilnya sama saja.
Menyadari klub MU semakin terpuruk di setiap pertandingannya dan ketidak stabilan sesama antar pemain dan pelatih dan manajemen klub menjadi faktor penyebab utama rusaknya peforma tim.
Dan untungnya CEO MU "Ed Woodward" menyadari jika yang bermasalah adalah manajemen bukan pemainnya, ED Woodward akan berhenti di awal bulan Februari 2022 dan akan digantikan oleh Richard Arnold.
Harapan Ed Woodward adalah agar MU bisa bangkit kembali menjadi tim yang superior seperti saat di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, mungkin dengan memberikan wajah baru dibagian direksi dapat memberikan angin segar bagi semua jajaran tim dan official dilapangan.
Meskipun belum terbukti bisa meningkatkan permainan Manchester United akan tetapi setidaknya Ed Woodward sadar diri, hal ini yang semestinya dipatut layak di contoh oleh presiden Barcelona Joan Laporta.