Sungguh pemikiran yang sangat matang dari Shin Tae yong, dan ini sangat jarang dilakukan para pelati-pelatih timnas sebelumnya.
Karena pelatih sebelumnya dominan lebih condong memikirkan juara secara instan tanpa mau menumbuhkan aset-aset baru.
Dengan pemain mudah dibawa 23 tahun yang juga menjadi pemain utama timnas Indonesia di piala AFF 2020, sudah membuktikan kekuatan mereka melawan tim raksasa Asia Tenggara dengan pemain seniornya.
Hal ini yang membuat, Alexandre Polking dan Park Hang-seo merasa kuatir melihat peforma Indonesia di piala AFF U-23 2022, yang sebentar lagi akan tiba.
Kedua rivalitas ini membuat mereka harus berpikir keras untuk mencari pemain muda berbakat dari liga domestik mereka masing-masing.
Ini adalah perubahan besar dalam dunia sepak bola Indonesia di kancah internasional, dan dengan aset pemain muda berkualitas Indonesia akan mampu melakukan perubahan yang signifikan dan kemungkinan akan mencatatkan sejarah baru.Â
Permainan Indonesia saat ini menjadi luar biasa, terutama serangan ala pressing yang diterapkan Shin Tae yong sangat berbahaya begitu juga dengan serangan balik yang tajam.
Sepanjang penyisihan grup piala AFF 2020, Indonesia belum pernah kalah satu kali pun bahkan Indonesia mampu menahan juara bertahan Vietnam yang menurunkan hampir 80% pemain senior yang juga sudah berlaga di piala AFF 2018.
Indonesia juga mampu melumat Malaysia 4-1 yang menjadi runner-up di piala AFF 2018, di babak semifinal Indonesia juga berhasil mengalahkan tuan rumah Singapura.
Seandainya Witan di ijinkan klubnya bermain di piala AFF 2022 U-23 pasti ia akan menjadi pemain yang sangat cepat dalam melakukan manuver, ditambah Egy Maulana yang piawai dalam mengolah bola dan selalu membuat bek lawan kebingungan dan juga memiliki tendangan yang sangat akurat dalam membobol gawang lawan.
Tahun ini saja, timnas Indonesia akan melakoni banyak turnamen internasional seperti turnamen SEA U23, Asia, Piala AFF U-23.