Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Seks untuk Anak Tidak Cukup Sekali Saja, Ajarkan Setiap Ia Bertumbuh Dewasa

16 Desember 2021   02:08 Diperbarui: 16 Desember 2021   09:34 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan seks pada anak sebenarnya tidak bisa diselesaikan dalam waktu sehari atau sekali saja. Kalau bisa orang tua harus selalu memberikan edukasi seks kepada anak-anak saat ia mulai bertumbuh dewasa.

Orang tua adalah fondasi utama untuk mendidik anak dalam memahami tentang alat reproduksi dan bahayanya hubungan seksual pada usia dini.

Orang tua juga harus bisa menjadi guru sejati bagi sang anak dalam hal memberikan pendidikan seks, dan selalu merangkul mereka agar tertarik ingin mengetahui tentang pengetahuan seks dan kesehatan alat reproduksi mereka.

Jangan terlalu mengandalkan orang lain atau sekolah untuk mengedukasi anak Anda tentang apa itu seks, hubungan orang tua dan anak sebenarnya sangat erat jadi jangan batasi diri Anda dengan anak untuk masalah pengetahuan seks.

Semakin sering Anda melakukan edukasi seks terhadap anak, maka semakin sering ia akan bertanya kepada Anda. Privasi anak juga akan sangat aman bila ia bertanya kepada orangtuanya dibandingkan dengan orang lain.

Membiarkan anak mengetahui pendidikan seks dari orang lain hanya akan membuat ia tersugesti semakin penasaran dan ingin tau bagaimana rasanya. Percaya tidak percaya disinilah kerap terjadi pelecehan seksual terhadap anak atau kejahtan pedofil.

Foto ilustrasi pendidikan seks | (aset: health.kompas.com)
Foto ilustrasi pendidikan seks | (aset: health.kompas.com)

Sang anak akan tidak merasa dilecehkan karena ia tidak memahami pendidikan seks itu dengan baik, dan kemungkinan anak hanya akan bungkam jika mendapatkan perlakuan pelecehan karena dia menganggap hal itu tidak berbahaya.

Oleh karena itu, Orang tua wajib menjelaskan kepada anak-anak tentang perbedaan jenis kelamin. Dan ceritakan fungsi kelamin laki-laki dan kelamin perempuan dan bahannya jika kelamin pria dimasukkan ke kelamin perempuan sebelum menikah.

Anak harus bisa mengenali dan membedakan bagian-bagian tubuh yang sensitif dalam artian tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain, termasuk alat reproduksi, payudara, puting susu, Mr.P, Miss V, buah zakar dan lainnya.

Ajarkan anak Anda untuk selalu melindungi bagian sensitifnya dari orang lain, edukasi seks juga dapat membuat anak terbuka dengan orang tua tentang apa yang dialaminya.

Dan ajari juga anak untuk menjaga kebersihan alat kelaminnya dan sampaikan, tidak ada yang boleh menyentuhnya selain dirinya sendiri.

Pendidikan seks sebenarnya tidak hanya berfokus pada pengetahuan tentang "alat kelamin" saja, akan tetapi mencakup ke banyak aspek seperti etika, fisik, sosial, emosional, psikologis.

Berbicara seks secara terbuka pada anak Anda bukanlah satu ajaran sesat melainkan ini adalah salah satu modal untuk melindungi anak dari tindakan seksualitas.

Mengedukasi seks itu sebenarnya bisa dilakukan setiap hari, misalnya ada sanak saudara yang sedang hamil atau di lingkungan Anda ada yang hamil. Nah, orang tua bisa memberikan penjelasan mudah tentang seks kepada anak.

Jangan malu untuk menceritakan proses kenapa ia bisa hamil, dan kapan harus bisa hamil dan bagaimana dia bisa hamil. Jangan, ragu menjelaskan proses kehamilan tersebut kepada anak.

Jika Anda sedang menstruasi jangan takut memberikan edukasi kepada anak perempuan ataupun anak lelaki Anda. Meskipun belum saatnya, setidaknya daya ingat dan rasa pengen tau anak kecil akan berkurang setelah orang tua menjelaskannya. 

Pendidikan seks untuk anak adalah jembatan untuk membantu mereka melindungi diri mereka sendiri dari pelecehan atau kejahatan seksual saat memasuki masa pubertas.

Seperti yang diketahui penjahat pedofil atau predator anak masih menjamur hingga saat ini, itulah sebabnya orang tua harus tanggap dalam mengedukasi anak tentang seks. Pendidikan seks memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian sang anak dan melindunginya dari pelecehan seksual.

Sebenarnya sangat sulit untuk menjelaskan melalui tulisan karena pendidikan seks ini sangat luas gambarannya tidak cukup hanya berbicara saja. 

Percaya atau tidak sekolahan sangat jarang memberi edukasi tentang seks kepada anak-anak. Karena dinilai pelajaran tersebut tidak etis karena harus mengenali alat kelamin.

Bagaimanapun sebagai orang tua harus melindungi anaknya dari para pedofilia yang dapat merusak mental anak dan masa depannya. Maka dari itu, jangan biarkan anak Anda belajar pendidikan seks lebih dalam dari orang lain.

Karena bisa saja hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, itulah sebabnya belajar pendidikan seks dari orang tua lebih baik untuk menjaga privasi si anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun