Pertandingan piala AFF 2020 dua putaran ketiga akan segera dimulai kembali, dimana pada laga ini tuan rumah akan menghadapi Filipina. Jelang laga tersebut, Singapura harus ekstra hati-hati dengan para pemain tim yang berjulukan "The Azkals" karena memiliki postur tubuh yang dominan besar-besar dan Filipina juga terkenal dengan permainan bola atas yang cukup membahayakan jika sampai lengah.
Singapura memang lagi diatas semangat-semangatnya karena di laga pembuka berhasil menangan 3-0 saat melawan Myanmar ini merupakan modal utama kepercayaan diri Singapura. Namun, lawan tuan rumah berikutnya adalah Filipina, tim memiliki yang juga memiliki kekuatan yang jauh lebih baik.
Meskipun Singapura adalah tuan rumah dan juga salah satu tim terkuat di ASEAN yang telah memenangkan Piala AFF 4 kali tidak  akan menjamin kekuatan mereka dapat mengalahkan Filipina.
Dalam 3 kali terakhir di perhelatan piala AFF Singapura selalu tersingkir dari babak penyisihan grup. Sementara itu, Filipina memang kerap juga tersingkir namun dibabak penyisihan grup Filipina mampu membuyarkan harapan tim-tim besar untuk bisa lolos dari grup.
Namun, kali ini sepertinya Filipina tidak ini kembali gagal lagi dan para pemain juga sudah mempersiapkan diri guna menjaga stabilitas permainan saat berhadapan dengan tim tuan rumah.
Filipina saat ini juga harus menang guna menjaga peluang lolos kebabak berikutnya, karena grup A ditempati dua tim raksasa ASEAN yaitu Thailand dan Singapura.
Untuk mematahkan prestasi buruk Singapura yabg selalu gagal di babak penyisihan grup, maka dari itu Singapura harus bisa menang di pertandingan ketiga ini untuk mengamankan 6 poin.Â
Maka dari itu, pelatih Singapura harus berhati-hati menghadapi Filipina yang digelar pad hari ini tanggal 8 Desember.
Timnas Filipina juga menjadi satu-satunya tim di Grup A yang belum bermain hingga saat ini sama dengan Indonesia yang berbeda di grup B.
Filipina juga sudah mengamati permainan Singapura di pertandingan pembuka dari Grup A, jadi ini merupakan modal penting bagi Filipina untuk dapat membaca permainan timnas Singapura.
Pelatih Filipina "Scoot Cooper" juga sudah mempersiapkan gebrakan untuk mengejutkan tuan rumah. Secara fisik dan postur tubuh mungkin Filipina adalah juaranya, jadi para punggawa lini depan Singapura harus menghindari kontak bodi dari pemain lini belakang The Axkals.
Scoot Cooper beberapa hari yang lalu juga sudah menentukan starter utama di timnas Filipina dan pelatih juga sudah mengidentifikasi situasi dan kekuatan lawan. Secara khusus, Filipina mampu menilai kelebihan dan kekurangan Singapura dan Myanmar saat pertandingan berlangsung.
Selain itu, kekuatan The Azkals menurut saya jauh lebih baik dari pada Singapura. Meskipun di Filipina tidak ada pemain yang berbakat yang bermain di kanca Eropa atau Amerika.
Namun pelatih Filipina masih memiliki pemain kualitas luar biasa seperti Stephan Schrock, Patrick Reichelt, Mike Ott, Angel Guirado atau Kenshiro Daniels. Secara khusus, mereka juga memiliki striker kelahiran Spanyol Bienvenido Maranon.
Bienvenido Maranon Dia adalah striker terhebat dalam sejarah Piala AFC dengan koleksi 35 gol. Jelas, striker kelahiran 1986 itu diharapkan bisa menjadi trigger yang mematikan bagi pertahanan lawan.Â
Jadi, persentase Bienvenido Maranon dalam mencetak gol disetiap laga mencapai 65%, jadi pelatih Singapura "Tatsuma Yoshida" harus mengantisipasi tajamnya penyerang Filipina.
Dan menurut pengamatan saya, laga kali ini sepertinya akan dimenangkan timnas Filipina dengan skor 2-1, mengingat permainan Singapura menurut saya masih berada di level Filipina. Singapura bisa menang melawan Myanmar hanya karena mental di kandang saja dan saya pun melihat permainan Myanmar yang sangat amburadul seperti anak ayam kehilangan induk.
Namun, saya percaya dilaga berikutnya Myanmar akan menunjukkan siapa mereka di piala AFF 2020 ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI