Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Xavi: Bayern Munich Adalah Mimpi Buruk di Liga Champions

24 November 2021   12:45 Diperbarui: 24 November 2021   13:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Xavi beri tepuk tangan ke tim asuhannya | (aset: bola.com)

Penampilan perdana pelatih Xavi Hernandez di ajang liga champions  sepertinya tidak bisa menyelamatkan Barcelona dari jurang grup E. 

Barcelona saat ini memiliki 7 poin dan menempati posisi kedua grup E dan posisi ketiga ada Benfica dengan mengoleksi 5 poin dan pemuncak grup Bayern Munich dengan torehan 15 poin dari lima kemenangan dan jutu kunci di tempati Dynamo Kiev yang hanya memiliki 1 poin saja.

Meskipun Barcelona berada di posisi kedua tidak berarti Xavi sudah berbangga hati setelah mereka hanya bermain imbang dengan Benfica 0-0 di Camp Nou. Justru hasil imbang ini adalah malapetaka bagi tim asuhan Xavi dan hadiah manis bagi tim Benfica yang dilatih oleh Pinheiro De Jesus.

Dimana Benfica akan menjamu Dynamo Kiev pada laga terakhir babak penyisihan grup, pertandingan ini akan digelar di stadion Da Luz markasnya Benfica. Jadi, ini adalah kesempatan emas bagi tim asuhan Pinheiro untuk memetik kemenangan.

Sedangkan Barcelona akan bertandang ke Allianz Arena markasnya Bayern Munich, disatu sisi Bayern Munich tidak ingin malu dikandang sendiri dan misi sang pelatih Julian Nagelsmann ingin menyapu bersih enam kemenangan di grup E liga champions.

Secara tidak langsung ini adalah mimpi buruk bagi Xavi, dimana ia harus menang dan tidak boleh seri, karena Barcelona kalah head to head dan selisih gol dengan Benfica meskipun sama-sama mengoleksi 8 poin jika Benfica menang atas Dynamo Kiev dan Barcelona bermain imbang dengan Bayern Munich.

Xavi harus benar-benar menyusun strategi dan bisa meracik posisi para pemainnya jika ingin memetik kemenangan atas Bayern Munich. 

Meskipun hal yang mustahil, tidak menutup kemungkinan tim asuhan Xavi dapat mengalahkan raksasa Jerman di Allianz Arena bulan Desember mendatang.

Sebenarnya kesempatan Barcelona ingin lolos kebabak 16 besar liga champions  ada pada laga lawan Benfica dini hari tadi. Seandainya Tim asuhan Xavi berhasil mencetak kemenangan sudah dipastikan Barcelona tetap lolos meskipun kalah dari Munchen.

Tapi keberuntungan belum terjadi di laga kontra Benfica, jika keberuntungan tersebut terjadi di markas Munchen secara tidak langsung nama Xavi akan melejit naik pula di dunia persepakbolaan.

Namun sepertinya kali ini Barcelona harus rela bermain di liga UEFA jika hanya finis di posisi ketiga grup E, melihat kondisi Barcelona saat ini cukup miris dimana para pemainnya seperti kehilangan jati dirinya masing-masing.

Disamping itu lemahnya pertahanan dan serangan tim membuat Barcelona tak mampu membobol gawang lawan terutama saat berhadapan dengan Benfica.

Ini merupakan masalah besar bagi Xavi dimana ia harus mendidik secara kilat para pemainnya agar bisa menemukan jati dirinya lagi setelah ditinggalkan sang legenda Lionel Messi.

Memphis Depay dan Ousmane Dembele sepertinya hilang ketajamannya di lini depan dan harus di asah ulang kembali oleh Xavi agar ketajamannya kembali lagi saat berhadapan Bayern Munich di putaran keenam atau putaran final grup babak penyisihan.

Jika Barcelona tersingkir dari liga champions maka reputasi tim berjulukan Blaugrana ini akan kehilangan reputasinya tersingkir di babak penyisihan grup.

Peran pemain muda Barcelona sepertinya akan di andalkan Xavi sebagai boombardir lini pertahanan Munchen, Xavi kemungkinan mempercayakan kepada Ansu Fati yang harus bisa mendongkrak performa tim saat bertandang ke Allianz Arena

Pemain muda selalu dapat menciptakan kejutan di laga-laga krusial, jadi Xavi harus menurunkan pemain muda saat laga lanjutan La Liga.

Guna mengasah mental mereka menjelang laga melawan Munchen, sebenarnya formasi yang digunakan Xavi saat berhadapan dengan Benfica juga kurang efektif karena terlalu fokus berman aman atau bertahan dan menyerang.

Karena permainan Barcelona terlalu monoton kepada Memphis Depay dengan memanfaatkan kecepatan bpara pemain muda Gavi dan Nico Gonzales.

Xavi harus mebuat formasi menyerang 4-3-3 dengan memasang Depay, Dembele dan Ansu Fatih di lini depan. Ketiga pemain ini memiliki naluri yang tajam sebenarnya jika mendapat rekan yang cocok. 

Mau tak mau Xavi Hernandez harus bermain menyerang ketika berhadapan dengan Bayern Munich, karena tidak ada pilihan lagi untuk bermain aman untuk mencari imbang atau menunggu kesempatan yang sangat mustahil. 

Pelatih Bayern Munich juga ingin mempecundangi Barcelona di markas sendirinya, jadi seperti Julian Nagelsmann tidak akan berpikir untuk menurunkan kekuatannya dilaga akhir babak penyisihan grup liga champions.

Sepertinya laga ini akan menjadi sangat menyenangkan untuk disaksikan, karena pertempuran hidup mati Barcelona dengan pertandingan harga diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun