Cyrus Cylinder dibuat oleh Raja Persia Cyrus ke-II pada tahun 539 SM. Alasan utama Raja Cyrus II membuat aturan ini sebagai konstitusi pertama yang mengenai tentang 'Hak Asasi Manusia' sekitar 2500 tahun sebelum Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia di dunia.
Raja Persia Cyrus II dan Pasukannya memasuki Babilonia setelah tanah Sumer dan Akkad pada tahun 539 SM, dan merebut empat penjuru dunia yang dikenal pada saat itu. Setelah penaklukan tersebut, Raja Cyrus II dari Persia mengetahui bahwa dia sedang memerintah orang-orang dari banyak kalangan etnis di Babilonia dan dia menyatakan untuk setiap etnis harus saling memiliki toleransi terhadap setiap etnis di setiap negeri.
Apa yang tertulis di Cyrus Cylinder?
Tiga masalah utama ditulis di tong berbentuk silinder yang terbuat dari tanah liat adalah Kesetaraan ras dan agama, pemulihan hak-hak budak dan orang terlantar, dan izin semua tempat suci agama yang dihancurkan untuk diperbaiki sesuai keinginan membentuk dasar Cyrus Cylinder.Â
Ditulis dalam bahasa Akkadia, teks tersebut dirancang dan diukir di badan tong dari tanah liat tersebut. Teks dimulai dengan daftar nama dan gelar tempat yang diperintah oleh raja Persia Cyrus II. Di sisa teks, dijelaskan bagaimana dia menaklukkan semua tanah Mesotopamian dengan pasukannya dan belas kasih serta toleransi yang dia tunjukkan di tempat-tempat yang dia taklukkan.Â
Di bagian paling penting dan terakhir dari tong silinder tersebut bertuliskan, memberikan jaminan kehidupan, harta benda dan kehormatan kepada masyarakat, bahwa kebebasan dalam hal bahasa, agama dan ras dibuka, dan memberi hak untuk hidup tanpa diskriminasi dan tanpa campur tangan dengan keyakinan siapa pun.
Diperkirakan bahwa ekonomi masyarakat Mesopotamia berubah meningkat setelah rezim Cyrus ini. Karena aturan ini, yang juga mempengaruhi raja-raja yang datang setelah Cyrus II, setiap raja yang naik takhta mulai mengeluarkan deklarasi atas namanya. Pada periode setelahnya banyak raja menggunakan aturan Cyrus Cylinder untuk mengatur masyarakat dari berbagai etnis.
Cyrus Cylinder dianggap sebagai salah satu karya paling berharga yang mempertahankan integritasnya sejak saat itu. Artefak, yang ditemukan di kuil Marduk di Babilonia oleh sarjana Assyria Hormuzd Rassam pada tahun 1879, sekarang dipamerkan di British Museum di London.Â
Juga, salinannya ada di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS. Selain itu, pada tahun 1971, Cyrus Cylinder diakui sebagai deklarasi hak asasi manusia pertama di dunia dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan diterima sebagai konstitusi pertama di dunia.
Inilah awal mula adanya konstitusi tentang hak azasi manusia dan kebebasan berpendapat dan beragama, yang hingga saat ini masih diterapkan di dunia demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H