Mohon tunggu...
Lambang Wiji Imantoro
Lambang Wiji Imantoro Mohon Tunggu... Konsultan - Amor fati fatum brutum

Manusia biasa yang menjalani hidup dengan biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mencari Makna Hidup dalam Dunia Tanpa Makna

5 September 2024   09:35 Diperbarui: 5 September 2024   09:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kebebasan dan Tanggungjawab dalam Dunia yang Absurd

Dengan menerima absurditas, manusia juga harus menerima kebebasan yang datang bersamanya. Kebebasan ini, menurut Camus, adalah beban yang berat namun juga merupakan anugerah terbesar. Dengan ketidakhadiran makna yang diberikan oleh dunia, kita sepenuhnya bebas untuk menciptakan makna kita sendiri. Namun, dengan kebebasan ini datang tanggung jawab besar: tanggung jawab untuk menentukan nilai-nilai kita sendiri dan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Dalam dunia tanpa makna yang inheren, tanggung jawab moral kita tidak berkurang. Sebaliknya, itu meningkat karena kita tidak lagi dapat mengandalkan panduan eksternal atau otoritas yang lebih tinggi untuk menentukan apa yang benar dan salah. Kita harus membangun etika kita sendiri, yang didasarkan pada penghargaan terhadap kebebasan dan martabat setiap individu.

Albert Camus menegaskan bahwa kita tidak hanya memiliki tanggung jawab kepada diri kita sendiri tetapi juga kepada orang lain dan dunia di sekitar kita. Dalam menghadapi absurditas, kita harus tetap menjaga etika dan nilai-nilai moral kita, bahkan jika mereka tidak memiliki dasar yang objektif. Camus mengajak kita untuk menciptakan makna dan nilai melalui tindakan kita, melalui hubungan kita dengan orang lain, dan melalui perjuangan kita untuk memperbaiki dunia.

Mencari Makna dalam Absurditas

Penerapan konsep Camus dalam kehidupan sehari-hari bisa sangat mendalam. Kita sering kali menghadapi situasi di mana kita merasa bahwa segala usaha kita sia-sia atau tidak memiliki tujuan yang jelas. Mungkin kita bekerja dalam pekerjaan yang tidak memuaskan, menjalani hubungan yang penuh pengkhianatan, atau berhadapan dengan masalah yang tampaknya tidak dapat dipecahkan. Dalam semua ini, kita mungkin merasa seperti Sisyphus, mendorong batu ke atas bukit hanya untuk melihatnya berguling kembali ke bawah.

Dengan memilih untuk terus berjuang, kita tidak hanya menegaskan kebebasan kita, tetapi juga menciptakan makna dalam hidup kita. Makna ini tidak ditemukan di luar diri kita, tetapi diciptakan melalui tindakan kita, melalui cara kita menjalani hidup kita setiap hari.

Albert Camus memberikan kita kerangka kerja untuk memahami dan menghadapi absurditas kehidupan. Ia tidak menawarkan solusi mudah atau jawaban yang nyaman, tetapi menantang kita untuk menerima kenyataan bahwa hidup mungkin tidak memiliki makna inheren. Namun, justru dalam penerimaan ini kita menemukan kebebasan terbesar kita: kebebasan untuk menciptakan makna kita sendiri.

Seperti Sisyphus yang dalam hidup dan perjuangannya tidak pernah mencapai puncak atau tidak pernah berhasil, tetapi dalam perjuangan itulah dia menemukan makna sejati dari keberadaannya. Itulah arti mencari makna hidup dalam dunia tanpa makna. 

Kendati demikian, "kita harus membayangkan Sisyphus bahagia". Artinya, sebagai manusia, kita dapat memilih untuk menemukan makna dan kebahagiaan dalam menjalani hidup, meskipun dunia ini pada dasarnya absurd dan tanpa makna yang jelas. Kebahagiaan bukan datang dari menghindari atau menolak absurditas, tetapi dari menerima dan merangkulnya sebagai bagian dari eksistensi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun