Inilah poin baru dalam sistim "blog jurnalistik warga" siapa pun berhak memberikan komentar dan memberikan nilai yang sudah disediakan. Sementara di blog pribadi, tentu diskusinya terbatas antara pemilik blog dengan yang interes berkunjung. Sedangkan di "Kompasiana"Â adalah sesama pengunjung tapi memiliki blog sama didalamnya.
Jadi memudahkan untuk bertegur sapa. Tegur sapa ini lah yang menghidupkan setiap tulisan, baik kontra maupun pro. Hal itu tergantung kepiawaian menulis dalam sebuah tema. Tema yang disodorkan ada yang mengundang penasaran untuk dibaca, meski ketika berkunjung melahirkan kekecewaan karena, misalnya antara judul dengan isi tidak ada logikanya.
Persiangan keras, karena penulis di sini berjubel tentu setiap kompasianer akan membuat tulisan yang mampu menyedot perhatian pengunjung lainnya. Trik ini, memang sangat menggemparkan. Padahal isyu yang disodorkan, bisa basi, bisa juga tidak memberikan pengalaman batin bagi pembacanya. Bisa juga hanya tumpahan emosi seketika.
Konsekuensi logis dari persaingan ini, memacu adrenalin pembaca. Jika tidak bersesuaian dengan jalan pemikirannya tidak sedikit melahirkan caci maki. Entah dimengerti atau tidak esensi tulisan dimaksud. Namun tidak jarang pula memosting tulisan hanya untuk fun. Tema dan isi tulisan dibiarkan menggantung, tapi komentarnya menjadi wahana anjang sana.
Semua trik sah-sah saja, sebab tujuannya hanya satu. Memeroleh tanggapan dari pembaca dengan segala khasanah kebatinan yang berbeda-beda. Hal ini pun tergantung usia si pembaca itu sendiri, apakah dia tua, muda atau setengah baya. Memiliki referensi kuat atau tidak terhadap suatu masalah, jika ya. Maka siap-siaplah adu otak. Jika tidak siap-siap saja menerima kekecewaan dan luapan emosi tak terbendung.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H