Mohon tunggu...
Lalu Ramdoni
Lalu Ramdoni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

UI/UX Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unram dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di Paud Penampih Malaka

10 Agustus 2024   18:15 Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar sosialisasi di Paud Penampih Malaka. Acara ini menargetkan para wali murid dan guru sebagai peserta utama, mengingat peran mereka yang sangat penting dalam memastikan kesehatan dan gizi anak-anak sejak dini. 

Pemateri utama dalam sosialisasi ini adalah Bapak I Nyoman Rikan Patmenadi, AMG, dari Dinas Kesehatan KLU. Beliau memaparkan data persentase stunting di Lombok Utara dari tahun 2021 hingga 2024, serta memberikan penjelasan mendalam tentang apa itu stunting dan dampak buruk yang bisa terjadi jika tidak ditangani dengan baik. Beberapa dampak stunting yang ditekankan antara lain, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit, mengalami penurunan kemampuan kognitif, serta berisiko tinggi terkena penyakit terkait pola makan di usia dewasa. 

Bapak I Nyoman Rikan juga membahas penyebab utama stunting, seperti kurangnya asupan gizi yang cukup, pola asuh yang tidak tepat, serta sanitasi yang buruk. Beliau menekankan pentingnya tiga komponen utama dalam penanggulangan stunting, yaitu pola asuh, pola makan, dan sanitasi air bersih. 

"Persentase stunting di Pandanan sudah cukup bagus dan rendah, namun diperlukan pemahaman lebih lanjut terkait masalah gizi sejak dini terhadap anak dan kerutinan untuk terus berkonsultasi ke posyandu," ujar beliau. 

Selain itu, sosialisasi ini juga memberikan panduan tentang langkah-langkah pencegahan stunting, seperti pentingnya deteksi dini masalah gizi balita melalui posyandu, dan menjaga sanitasi yang baik. Kegiatan seperti mencuci tangan dengan sabun, menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan, serta pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga yang baik, menjadi fokus penting dalam mencegah stunting. 

Melalui sosialisasi ini, diharapkan para peserta, khususnya wali murid dan guru, dapat lebih sadar dan terampil dalam menerapkan pola hidup sehat untuk anak-anak mereka, sehingga angka stunting di wilayah ini dapat terus ditekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun