Mohon tunggu...
Lalu Nurul Anwar QH.
Lalu Nurul Anwar QH. Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfa'at kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Toa dan Tanjidor Babe

17 Maret 2022   12:57 Diperbarui: 17 Maret 2022   13:04 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Antara Toa dan Tanjidor Babe"

Tanpa henti wanita itu keheranan. Mengkel dan kesal hatinya. Entah apa yang ada di dalam pikiran suaminya hingga menolak begitu saja tawaran tampil di Balai Desa. Padahal, bayaran sekali tampil bisa menampung segala kebutuhan hidup untuk lima bulan kedepan mereka.

Berbagai rayuan telah dilucutkan oleh Atik agar tanjidor suaminya tidak Nyepi di pojokan rumah. Dari cara yang lembut hingga ngomel-ngomel telah ia lakukan. Tapi wanita yang terkenal dengan panggilan Mak Atik itu tetap saja gagal.

....

Halo, namaku Jerom, Benyamin Jerom. Aku  anak dari Nyak dan Babeku. Aku bangga menjadi keturunan mereka meski belakangan ini Nyak dan babeku cenderung bertengkar hanya karena Tanjidor.

Sebenarnya aku juga heran sih dengan Babeku. Sebab selama ini Babe gak biasa-biasanya nolakin tawaran tampil buat mainin Tanjidor khasnya itu. . Apalagi tawaran kali ini aku dengar-dengar lumayan besar bayarannya dan tampilnya juga di Balai Desa.

"Sudahlah Nyak.. Nyak berenti nape marah-marahnya.." sapaku kepada makku yang lagi nyulam manik-manik disebuah kebaya. Sepertinya Mak Atik dapat orderan sulaman.

"Babe pasti punya alasan yang kuat kok buat ngelakuin penolakan itu.."

"Lagian kan Nyak ada tabungan buat bekal beberapa bulan ke depan. Ya kan?" ucapku berusaha menenangkan hati Nyak.

"Nyak kaya kaga tau Babe aje" sambungku.

"Pale lu bekel..." Jawab Mak Atik nggerundel sambil terus menyulam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun