"Ibu..
Apa ibu tau?
Hatiku begitu malu pada betapa luar biasanya kasih sayang Ibu padaku..
Otakku tak sanggup rasanya memikirkan ketabahan Ibu menanggung derita demi aku..
Lisanku seperti kebingungan merangkai kata-kata demi mendeskripsikan betapa hebat dan besarnya pengorbanan Ibu di dalam hidupku..
Ibu..
Dalam setiap detik di dalam hidupku..
Debar jantung Ibu mengembang-kempis di nyawaku..
Dalam setiap tarik-ulur nafasku..
Denyut nadi Ibu berkedut tiada henti menghidupiku..
Do'a dan munajadmu Ibu!
Sungguh tiada jera mengetuk pintu Arsy untuk keselamatan dan kebahagiaanku.
Kucuran air mata suci Ibu menjadi perayu syahdu welas asih Al-Hayyu demi aku.
Dan segala mujur nan mulia yang menaungi dan melingkupiku adalah berkat damar cinta Ibu kepadaku..
Ibu..
Janganlah bosan apalagi berhenti mendekapku dengan keridhaan dan ampun maaf Ibu..
Menjadilah inspirator tanpa lelah dan ujung agar senantiasa hidup jiwa dan budi luhurku..
Terimakasih atas segala cahaya dan pelajaran mulia kehidupan yang telah dan senantiasa engkau ajarkan kepadaku..
Semoga Gusti Alloh SWT. menghadiahimu cinta dan kasih sayang yang sempurna juga ketinggian derajat di dunia dan akhiratmu.."
Karya: Lalu Nurul Anwar
Jakarta, 10:12, 17 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H