Identitas buku
Novel dengan judul Merinding yang dikarang oleh Tuti Kasih dengan jumlah 132 halaman ini terbit pada tanggal 26 Agustus 2019 oleh Bhuana Ilmu Populer di Jakarta, Indonesia.Â
Sinopsis
Di dalam semesta yang sangat luas ini banyak hal-hal di luar nalar terjadi. Akan tetapi wajar jika sulit dimengerti oleh beberapa orang karena keterbatasan akal dan pikiran manusia.
Misteri adalah suatu kejadian nyata diluar nalar dan kehendak kita sebagai manusia. Sebuah misteri tidak harus menggambarkan kejadian-kejadian yang selalu berkaitan dengan hal-hal mengerikan, seperti hantu tanpa kepala atau setan gentayangan. Sebuah misteri adalah privasi mutlak milik Tuhan dan tidak akan pernah menjadi milik kita; manusia.
Kumpulan cerita di dalam buku ini merupakan kisah nyata berdasarkan apa yang penulis dengar baik sekalipun dari para pelaku, keluarga, dan para saksi mata.
Dengan cerita-cerita di dalam buku ini, semoga bisa menambah pengetahuan kita tentang berbagai warna kehidupan yang ada.
Pendahuluan
Melalui buku ini, penulis berharap, semoga kisah-kisah dalam tulisan ini dapat memberi wawasan bagi kita semua tentang adanya misteri dalam kehidupan fana ini. Semoga hal itu semakin membuat manusia menyadari akan kebesaran kuasa Tuhan, sang Pencipta Alam Semesta.Â
Cerita-cerita semacam ini akan menjadi episode terpenting dalam pengembangan iman saat mereka mengarungi bahtera hidup di dunia ini. Tanpa bantuan dan kehendak-Nya, kita tidak mungkin mampu mengungkap makna dan arti dari semua kejadian yang ada.
Buku dari penulis Tuti Kasih yang berjudul "Merinding" ini menyajikan kumpulan cerita misteri yang diambil dari cerita nyata. Ada total 16 cerita yang disajikan di buku Merinding ini dan semua ceritanya berasal dari berbagai daerah, dan mengangkat cerita dari tokoh-tokoh yang berbeda.
Isi Buku
Kelebihan dari buku ini adalah kisah horor yang disajikan tidak terbatas pada 'penampakan mengerikan' atau fisik dari 'makhluk tak kasat mata', tetapi juga mengangkat topik mengenai peristiwa-peristiwa 'aneh' yang tak bisa dinalar.
Sesekali, penulis menyisipkan pesan moral yang dapat diambil dari kejadian mistis tersebut. Dengan begitu, kita para pembaca tidak hanya akan merasakan ketegangan dari cerita, melainkan bisa mengambil pesan dari cerita tersebut.
Walaupun terdiri dari kumpulan cerpen tapi alur waktu yang digunakan penulis sangat beraturan dari tahun ke tahun. Rapi, seperti sebuah novel. Saya bisa menikmati cerita-cerita di dalam buku dengan baik.
Akan tetapi rasanya aneh karena label di belakang bukunya adalah novel, padahal dalam buku merupakan kumpulan cerpen. Beberapa cerita memang membuat saya merinding. Tapi tidak terlalu horor.
pembawaan yang menarik dari buku ini membuat buku ini layak direkomendasikan untuk anda yang ingin membaca cerita horor tanpa merasa ketakutan.
Penutup
Sangat disayangkan buku ini tidak sesuai dengan label di belakang bukunya yang merupakan novel, padahal di dalamnya merupakan kumpulan cerita pendek, dan cerita di dalamnya kurang terasa menyeramkan.
Resensi novel ini disusun oleh:Â
1. Mayzalaluna Isnaini Putranto (21)
2. M. Nasikhul Khakim (25)
3. Trya Agustin (34)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H