Malang (UM) yang tergabung dalam kelompok Cakrawala Nusantara mengadakan kegiatan Modul Nusantara di Balai Kota Malang, yang kemudian dilanjutkan ke kampung warna-warni, pada Sabtu (24/2).
Mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ke-4 dari Universitas NegeriKegiatan tersebut bertujuan agar mahasiswa PMM 4 kelompok Cakrawala Nusantara lebih mengenal tentang sejarah kota malang serta budaya dan potensi daerah wisata di Kota malang, serta mendorong adanya sinergi antarbudaya di antara mahasiswa.
Kegiatan ini terdiri dari penyampaian materi tentang sejarah kota malang yang disampaikan oleh Nimas Candhyta selaku pemateri undangan dan Slamet Fauzan, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen Modul Nusantara.
Pemateri menjelaskan bahwa seperti banyak kota di Indonesia, Malang juga memiliki pengaruh kolonial Belanda yang kuat. Pada abad ke-17, Belanda mulai memperluas kekuasaannya di wilayah Jawa Timur, termasuk Malang. Di bawah pemerintahan kolonial belanda, Malang mengalami perkembangan pesat dalam bidang infrastruktur dan ekonomi. Banyak bangunan bersejarah yang dibangun pada masa ini masih dapat ditemui di sekitar Kota Malang, seperti gedung Balai Kota Malang dan beberapa bangunan tua lainnya. Priode perjuangan kemerdekaan indonesia juga meninggalkan jejak bersejarah di Kota malang. Kota ini menjadi saksi bisu dari perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Banyak tokoh-tokoh pejuang dari malang yang turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan, dan beberapa tempat bersejarah seperti Museum Brawijaya di Malang yang menjadi saksi bisu dari peristiwa-peristiwa penting pada masa itu.
Tidak hanya di Balai Kota Malang, mahasiswa PMM juga mendapat kesempatan untuk megunjungi salah satu kampung wisata di Malang, yakni Kampung warna-warni.
Selain untuk berwisata, mahasiswa juga mendapat paparan materi tentang sejarah kampung wisata yang unik tersebut.
"dulu, kampung ini adalah kampung padat permukiman yang kurang terawat, tapi setelah dapat bantuan dari berbagai pihak seperti pemerintah, seniman, dan relawan, baru kampungnya jadi sebagus  sekarang," ucap Slamet fauzan, selaku pemateri dan dosen Modul Nusantara.
Melalui kegiatan Modul Nusantara ini, mahasiwa berharap bisa lebih mengenal lagi tentang kota malang, sehingga bisa menginspirasi untuk terus menjaga, melestarikan, dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam dan memukau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H