Mohon tunggu...
Lalu egiq fahalik Anggara
Lalu egiq fahalik Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Kualitas Layanan Logistik Cold-Chain Berbasis Internet Of Things (IoT) Dalam E-commerce Produk Segar

11 September 2024   13:08 Diperbarui: 11 September 2024   13:16 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pusat logistik futuristik dengan teknologi IoT yang mengoptimalkan manajemen cold-chain dalam e-commerce produk segar (chatgpt.com)

Meningkatkan Kualitas Layanan Logistik Cold-Chain Berbasis Internet Of Things (IoT) Dalam E-commerce Produk Segar

Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai sektor industri, termasuk logistik cold-chain, yang sangat krusial dalam e-commerce produk segar. Artikel "IoT-Based Information System on Cold-Chain Logistics Service Quality (ICCLSQ) Management in Logistics 4.0" yang ditulis oleh Yuk Ming Tang, Ka Yin Chau, Wei Ting Kuo, dan Xiao Xiao Liu, menunjukkan bagaimana adopsi IoT mampu mengubah manajemen kualitas layanan logistik cold-chain. Penelitian ini tidak hanya menggambarkan teknologi IoT sebagai alat untuk memantau suhu dan kondisi produk, tetapi juga sebagai komponen esensial dalam memenuhi harapan konsumen yang semakin meningkat dalam hal kecepatan dan kualitas pengiriman. Berdasarkan survei yang melibatkan 522 responden yang aktif berbelanja produk segar secara online, studi ini mengembangkan model persamaan struktural dengan 8 karakteristik utama dan 40 variabel dimensi terkait untuk menilai dampak teknologi IoT terhadap manajemen kualitas layanan logistik (Tang et al., 2023).

Menurut penelitian ini, industri e-commerce produk segar berkembang pada tingkat rata-rata 35% per tahun, dan sekitar 63,8% konsumen melakukan pembelian lebih dari sekali seminggu (iResearch, 2020). Angka-angka ini menunjukkan bahwa konsumen telah membentuk kebiasaan baru dalam memperoleh produk segar secara online, terutama didorong oleh kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi canggih seperti IoT. Dalam konteks ini, sistem informasi berbasis IoT memungkinkan manajemen rantai dingin yang lebih efisien dengan meminimalkan risiko kerusakan produk akibat penyimpanan atau transportasi yang tidak sesuai. Ini juga sejalan dengan perkembangan logistik 4.0, di mana keputusan dapat diambil dengan cepat berdasarkan data real-time yang dikumpulkan dari sensor lokal dan komputasi edge (Ma et al., 2022). Dengan pengimplementasian model IoT yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan kualitas layanan mereka, yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan dan loyalitas pelanggan.

***

Manajemen kualitas layanan logistik berbasis IoT dalam cold-chain e-commerce produk segar memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengalaman konsumen dan operasional perusahaan. Berdasarkan penelitian oleh Tang et al. (2023), teknologi IoT memungkinkan sistem rantai dingin beroperasi dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi melalui otomatisasi dan pemantauan kondisi secara real-time. Sebagai contoh, integrasi sensor pintar untuk memantau suhu dan kelembaban memungkinkan perusahaan logistik untuk mengontrol kualitas produk selama transportasi, sehingga mengurangi potensi kerusakan produk yang dapat mencapai hingga 30% dari total pengiriman tanpa teknologi ini. Teknologi ini juga memungkinkan pemetaan geolokasi secara akurat, membantu pengaturan rute yang lebih efisien, dan memastikan produk sampai ke konsumen dalam kondisi terbaik.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemanfaatan IoT dalam manajemen logistik cold-chain memiliki dampak langsung terhadap empat dimensi utama kualitas layanan: kepuasan pelanggan, motivasi pengembalian produk, keamanan, dan privasi. Keamanan dan privasi menjadi aspek yang sangat diperhatikan konsumen dalam konteks logistik berbasis IoT, karena informasi pribadi dan data produk sering kali terekam dalam sistem. Dari survei yang dilakukan, sebanyak 45% responden merasa khawatir tentang aspek keamanan dan privasi saat menggunakan layanan logistik berbasis IoT. Namun, perusahaan yang mampu menjamin perlindungan data dan keamanan informasi cenderung mendapatkan kepercayaan dan loyalitas lebih tinggi dari konsumennya.

Selain itu, kualitas layanan personalisasi, yang menjadi dimensi utama dalam penelitian ini, juga dipandang sebagai salah satu keunggulan kompetitif. Layanan personalisasi yang memanfaatkan data IoT, seperti penawaran produk yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan, dapat meningkatkan kepuasan dan niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Sebanyak 40,9% dari variabilitas kualitas layanan dapat dijelaskan oleh personalisasi layanan yang didukung oleh data IoT, yang secara signifikan mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap keandalan dan ketepatan layanan logistik (Tang et al., 2023).

Tidak hanya itu, keberadaan IoT juga mempercepat pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kualitas layanan. Dengan analisis big data dan kecerdasan buatan (AI), perusahaan dapat memprediksi permintaan pasar, mengoptimalkan pengelolaan inventaris, dan menghindari kekurangan pasokan yang dapat merugikan konsumen. Teknologi 5G juga memperkuat kemampuan ini dengan meningkatkan kecepatan transmisi data, memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan merespons perubahan kondisi pasar secara lebih responsif. Penelitian ini menekankan bahwa investasi dalam teknologi IoT dan pengembangan sistem manajemen rantai dingin berbasis data sangat penting bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif dalam pasar e-commerce yang terus berkembang, terutama dengan meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kualitas dan kecepatan pengiriman.

***

Kesimpulannya, teknologi IoT telah merevolusi manajemen layanan logistik cold-chain dalam e-commerce produk segar, menawarkan berbagai keuntungan mulai dari peningkatan efisiensi operasional hingga peningkatan kepuasan pelanggan. Dengan memanfaatkan data real-time, otomatisasi, dan analisis canggih, perusahaan dapat mengelola rantai dingin dengan lebih efektif, menjaga kualitas produk, dan meminimalkan risiko kerusakan. Penelitian oleh Tang et al. (2023) menunjukkan bahwa adopsi teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga membangun loyalitas dan kepercayaan konsumen, aspek yang krusial dalam pasar yang semakin kompetitif.

Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan keamanan dan privasi data, yang harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan penerapan teknologi IoT. Perusahaan harus berinvestasi dalam sistem keamanan yang kuat untuk melindungi informasi konsumen dan memastikan bahwa integritas data selalu terjaga. Selain itu, personalisasi layanan yang dihasilkan dari data IoT harus dikelola dengan bijak untuk memenuhi harapan pelanggan tanpa melanggar privasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun