Kain tradisional khas lombok tengah khususnya yang ada di desa Sukarara Kec. Jonggat Lombok Tengah sudah terkenal luas baik lokal, nasional bahkan ke manca negara. ini dibuktikan dengan banyaknya wisatawan lokal, nasional dan asing berkunjung ke daerah tersebut.Â
Desa ini tidak terlalu jauh dari kota Praya Lombok Tengah dan Desa Sukarara sudah menjadi salah satu destinasi wisata karena Kain Tenun Tradisionalnya.
Kain Tradisional Khas lombok ini di namakan "SONGKET". Songket merupakan kain tradisional buatan tangan, tidak di diproduksi menggunakan mesin. kain songket ini di buat oleh warga Sukarara secara turun temurun dan terus menerus di perkenalkan kepada generasi mudanya supaya kain tradisional ini tidak punah.Â
Masyarakat Sukarara mewajibkan para perempuan desa untuk bisa membuat kain songket ini dan para perempuan dalam membuat songket ini dimulai sejak umur 10 tahun sampai tua. Dalam proses pembuat kain songket ini dinamakan "Menenun" dan bahasa daerahnya "Nyenseq".
Dalam menenun satu kain songket bisa memakan waktu mulai 2 minggu bahkan sampai 1 bulan, tergantung kerumitan motif yang di tenun. bahkan ada yang satu minggu sudah mampu menyelesaikan satu kain tenun, itu tergantung juga dari cekatan nya sang pembuat.
Pada saat ini banyak sekali motif yang berkembang. Dulu puluhan tahun yang lalu, nama motif yang terkenal adalah Subahnale, Seret Penginang, Ragi Genep, Wayang dan masih banyak lagi.Â
Namun pada saat ini motif yang paling terkenal dan diminati masyarakat adalah Motif Jokowi. Kenapa dinamakan Motif Jokowi, karena Presiden Jokowi pernah memakai motif yang belum di kasih nama pada saat sidang DPR/MPR.Â
Nah, dari sana lah masyarakat Sukarara memberi nama motif itu Motif Jokowi dan salah satu motif yang bertengger dipapan atas dalam pemasarannya dan peminatnya.
Dengan keanekaragaman Jenis pakaian tradisional yang di miliki suatu daerah di Indonesia merupakan suatu kekayaan yang luar biasa yang di milki bangsa Indonesia.Â
Seluruh rakyat indonesia wajib melestarikan dan mengembangkan kekayaan ini untuk diturunkan dari generasi ke generasi serta di perkenalkan sampai ke manca negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H