Akan tetapi buku ini menurut hemat pembaca masih memiliki kekurangan seperti adanya sentimen dari penulis yang merupakan penganut Sosialis Demokratis.
Dari buku tersebut, kita dipahamkan bahwa pengetahuan yang luas, kemampuan literasi yang baik, dan berpikir kritis memiliki nilai yang sangat penting. Hal ini dapat terlihat dari perbedaan status sosial antara para babi yang terpelajar, yang menjadi kelompok elit eksklusif dalam cerita, dengan masyarakat yang kurang terampil dalam literasi, yang cenderung menjadi pengikut tanpa pernah mempertanyakan kebenaran informasi yang mereka terima. Namun, tidak hanya pengetahuan yang luas pentingnya moral serta adab juga perlu dipertimbangkan. Seperti apa yang dikatakan oleh Sheikh Abdul Kadir Jailani lebih menghargai orang yang beradab daripada berilmu karena dengan adab tersebut dapat meminimalisir penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh elit penguasa, kemudian diperkuat oleh salah satu pembaharu Islam di Indonesia yaitu Nurcholis Madjid mengatakan berpikir kritis merupakan metodologi berpikir bagi manusia yang merupakan khalifah dimuka bumi ini agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H