Pada abad ke-21 liberalisme indidualisme, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi menjadi buah bibir perdiskusian duniawi dikedai-kedai kopi kesayangan bahkan adapula yang membahasnya di semak-semak belukar biar esensi aktivisme dapet benget, pake be ge te.Â
Kaum liberal meyakini kebebasan setiap individu begitu tinggi karena setiap manusia memiliki kehendak bebas, Hak Asasi manusia meyakini setiap orang memiliki hak-hak didalam menjalankan kehidupan salah satunya hak untuk hidup, kemudian Demokrasi mengimani kebebasan berpendapat tanpa ada interprensi dari pihak manapun.Â
Namun sains modern sedang meruntuhkan tatanan fondasi-fondasi tersebut. Menurut Yuval dalam Homo Deus, sains tidak mengurusi masalah nilai, ia tidak bisa menentukan apakah kaum liberal benar dalam menilai kebebesan individu lebih tinggi dari kesetaraan, atau bahkan individu lebih penting daripada kolektif.
Masalah yang terjadi adalah sains modern tahap demi tahap sedang meruntuhkan apa yang liberal imani, apa yang Demokrasi imani. Sains modern tidak percaya keputusan atau kehendak bebas terjadi begitu saja atau hanya dengan mengikuti kehendak hati.Â
"saya melakukan sesuatu atas kehendak hati, karena kebebasan adalah pilihan. Tentu hidup itu harus bebas" sebuah pernyataan yang akan menggelitik bagi penganut sains modern tulen be ge te.Â
Karena sebuh keputusan atau keinginan telah melalui proses panjang, ribuan bahkan ratus juta ribu detik didalam tubuh. Penganut sains modern akan menjelasakan secara terperinci kenapa seseorang tersebut dapat mengambil sebuah keputusan untuk bebas yang tidak hadir begitu saja.Â
Bahkan menyatakan dirinya bebas padahal itu tidak, sains modern akan menjelaskan bahwa fenomena itu terjadi akibat impuls yang terjadi pada otak yang mematuhi hukum elektrokimia pada manusia yang kemudian menjadikannya sebuah keputusan, tindakan, rasa dan lain sebagainya.
Menurut saya kebebasan bukan merupakan suatu hal yang sangat absolut didalam kehidupan karena sejatinya kita tidak pernah bebas.
Melainkan digerakan oleh reaksi-reaksi  elektrokimia dan sistem fisiologi didalam tubuh bahkan yang lebih ekstrim lagi bagi mereka yang meyakini sebuah kepercayaan pada dasarnya sebelum kita lahir apa yang kita lakukan didunia sudah ditentukan oleh sang kuasa.Â
Hari ini bertemu dengan siapa, besok mau melakukan apa, hari ini mau makan apa, besok mau makan apa sudah ditentukan sebelum makhluk hidup itu diturunkan ke dunia. Membuktikan kebebesan hanya omong kosong belaka hanya sebagai pemanis agar supaya bumi masih tetap berputar pada porosnya.
Kita ambil contoh kecil bahwa kebebesan yang sering-sering digaungkan oleh kaula muda sesungguhnya mereka tidak bebas, melainkan telah diatur oleh sistem biologis dan reaksi-reaksi elektrokimia didalam.Â
Kasus pada kebiasaan yang ditemukan pada ulat bulu oleh P. Hubber, yang membuat sarang gantungnya dengan rumit. Saat Huber mengambil ulat bulu yang sedah menyelesaikan sarangnya anggaplah sampai tahap ke-6.
Kemudian ulat tersebut diletakan pada sarang yang belum jadi yaitu masih pada tahap ke-3 ulat tersebut akan melanjutkan pekerjaannya dan memulai dari tahap ke-4 hingga selesai akan tetapi ketika ulat tersebut diletakan di sarang ulat bulu yang sudah selesai ia tidak akan menempatinya, ia akan memulai membuat sarang dari tahap awal.Â
Jika ulat tersebut memiliki kebebesan, pertanyaannya kenamapa harus membuat sarang yang begitu rumit dan harus memulai ulang untuk membuat sarang yang bahkan tinggal di tempati?Â
Proses panjang evolusi insting telah membentuk ulat tersebut bersdasarkan kondisi kehidupan mereka. Mereka tidak pernah bebas memilih untuk tidak membuat sarang gantung. Insting telah terbentuk secara tidak sengaja bukan bebas melainkan secara acak sesuai dengan kondisi, kebiasaan dan lingkungan.Â
Kemudian elektrokimia pada insting ulat tidak membenarkan kebebeasan untuk tidak memilih sarang gantung. Kemudian pada kasus kutu daun yang secara sukarela mengeluarkan cairan manis untuk seekor semut ketika memainkan antenya.
Jika si kutu daun secara atau atas kehendak bebasnya mengeluarkan cairan tersebut ia akan mengeluarkannya kapan saja atas kehendak bebasnya, tapi faktannya kutu daun hanya akan mengeluarkan cairan manis tersebut ketika ada impuls dari semut yang memeainkan antenanya, insting semut dan kutu telah terseleksi oleh alam berjuta-juta tahun lamanya bukan atas kehendak bebasnya melainkan terseleksi secara acak.Â
Yang paling ekstrim pada manusia, manusia akan meleakukan hubungan seksual yang tidak dipengaruhi oleh kehendak bebasnya ia akan melakukan hubungan seksual dengan sepesies yang sama yaitu manusia ia tidak akan berhubungan seks dengan macan, celengan, cok rol, spidol, stabilo neon kalau sabun sih iya karena itu merupakan insting yang terbentuk, keinginan melakukan hubungan seksual tadi diakibatkan peningkatan hormon, membuktikan kehendak bebas tidak mempengaruhi apapun dalam hal ini.
Akan tetapi jika anda mengatakan saya bisa mengendalikan hal tersebut, yang membuat sistem syarap pada otak anda dengan serangkaian psoses elektrokimia untuk memberikan rangsangan kepada tubuh anda untuk tidak melakukan hubungan seks, itu memberikan fakta menarik bahwa kehendak bebas hanya pemanis kehidupan kedai kopi.Â
Proses panjang evolusi memebentuk kebiasaan yang dilakukan dengan terus menerus yang sesuai dengan penyebaran tanpa kendali atau kehendak bebas setiap makhluk hidup melaikan sebuah sistem yang kompleks didalam tubuh yang terhubung satu dengan yang lainnya dari sebuah atom membentuk sel kemudian sel melakukan mutasi membentuk jaringan.
Organ, sistem organ sesuai dengan fisiologinya masing-masing yang kemudian membentuk organisme yang kita sebut hewan, tumbuhan dan manusia dengan tanpa ada kehendak bebas, terbentuk secaara acak dengan ketentuan dan koridornya masing-masing.Â
Namun apabila binatang bebas memilih apa yang mereka makan, bebas memilih pasangannya maka seleksi alam tidak bisa berbuat apa-apa tapi kenyataannya kebebeasan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap seleksi alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H