Mohon tunggu...
Lalu Aziz AlAzhari
Lalu Aziz AlAzhari Mohon Tunggu... Penulis - Orang Dalam

Dalam hal apapun kita semua masih dalam proses pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Omong Kosong Kebebasan bagi Penganut Evolusi Darwin

16 Oktober 2021   17:44 Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:35 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita ambil contoh kecil bahwa kebebesan yang sering-sering digaungkan oleh kaula muda sesungguhnya mereka tidak bebas, melainkan telah diatur oleh sistem biologis dan reaksi-reaksi elektrokimia didalam. 

Kasus pada kebiasaan yang ditemukan pada ulat bulu oleh P. Hubber, yang membuat sarang gantungnya dengan rumit. Saat Huber mengambil ulat bulu yang sedah menyelesaikan sarangnya anggaplah sampai tahap ke-6.

Kemudian ulat tersebut diletakan pada sarang yang belum jadi yaitu masih pada tahap ke-3 ulat tersebut akan melanjutkan pekerjaannya dan memulai dari tahap ke-4 hingga selesai akan tetapi ketika ulat tersebut diletakan di sarang ulat bulu yang sudah selesai ia tidak akan menempatinya, ia akan memulai membuat sarang dari tahap awal. 

Jika ulat tersebut memiliki kebebesan, pertanyaannya kenamapa harus membuat sarang yang begitu rumit dan harus memulai ulang untuk membuat sarang yang bahkan tinggal di tempati? 

Proses panjang evolusi insting telah membentuk ulat tersebut bersdasarkan kondisi kehidupan mereka. Mereka tidak pernah bebas memilih untuk tidak membuat sarang gantung. Insting telah terbentuk secara tidak sengaja bukan bebas melainkan secara acak sesuai dengan kondisi, kebiasaan dan lingkungan. 

Kemudian elektrokimia pada insting ulat tidak membenarkan kebebeasan untuk tidak memilih sarang gantung. Kemudian pada kasus kutu daun yang secara sukarela mengeluarkan cairan manis untuk seekor semut ketika memainkan antenya.

Jika si kutu daun secara atau atas kehendak bebasnya mengeluarkan cairan tersebut ia akan mengeluarkannya kapan saja atas kehendak bebasnya, tapi faktannya kutu daun hanya akan mengeluarkan cairan manis tersebut ketika ada impuls dari semut yang memeainkan antenanya, insting semut dan kutu telah terseleksi oleh alam berjuta-juta tahun lamanya bukan atas kehendak bebasnya melainkan terseleksi secara acak. 

Yang paling ekstrim pada manusia, manusia akan meleakukan hubungan seksual yang tidak dipengaruhi oleh kehendak bebasnya ia akan melakukan hubungan seksual dengan sepesies yang sama yaitu manusia ia tidak akan berhubungan seks dengan macan, celengan, cok rol, spidol, stabilo neon kalau sabun sih iya karena itu merupakan insting yang terbentuk, keinginan melakukan hubungan seksual tadi diakibatkan peningkatan hormon, membuktikan kehendak bebas tidak mempengaruhi apapun dalam hal ini.

Akan tetapi jika anda mengatakan saya bisa mengendalikan hal tersebut, yang membuat sistem syarap pada otak anda dengan serangkaian psoses elektrokimia untuk memberikan rangsangan kepada tubuh anda untuk tidak melakukan hubungan seks, itu memberikan fakta menarik bahwa kehendak bebas hanya pemanis kehidupan kedai kopi. 

Proses panjang evolusi memebentuk kebiasaan yang dilakukan dengan terus menerus yang sesuai dengan penyebaran tanpa kendali atau kehendak bebas setiap makhluk hidup melaikan sebuah sistem yang kompleks didalam tubuh yang terhubung satu dengan yang lainnya dari sebuah atom membentuk sel kemudian sel melakukan mutasi membentuk jaringan.

Organ, sistem organ sesuai dengan fisiologinya masing-masing yang kemudian membentuk organisme yang kita sebut hewan, tumbuhan dan manusia dengan tanpa ada kehendak bebas, terbentuk secaara acak dengan ketentuan dan koridornya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun